Cetak Kader Loyal, PMII Al-Ghazali Unugha Cilacap Gelar Mapaba

Cilacap, NU Jateng Online 
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Al-Ghazali Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali (Unugha) Cilacap menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Rayon Raya.

 

Acara digelar selama 3 hari 2 malam sejak Kamis-Sabtu (28-30/01) di  Pesantren Ar-Ridwan Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

 

Ketua PMII Komisariat Al-Ghozali Riyan Alwi menyampaikan, Mapaba atau Masa Penerimaan Anggota Baru merupakan gerbang awal memasuki Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).  "PMII adalah sebuah organisasi yang memiliki pandangan tegas bahwa keislaman dan keindonesiaan bisa berjalan seiring sejalan," ucapnya kepada NU Online Jateng.

 

Disampaikan, Mapaba sebagai jenjang kaderisasi formal pertama di PMII. Ini sebagai langkah awal merekonstruksi pikiran dari yang siswa menjadi mahasiswa dalam mengawal dan menjamin demi berlangsungnya mata rantai kaderisasi dan roda organisasi.

 

"Bagi mahasiswa yang ingin berperan dan mengasah kemampuan, PMII menjadi organisasi yang sangat tepat. Karena PMII hadir dan bergerak berlandaskan Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan Pancasila", katanya.

 

Riyan Alwi menyampaikan harapannya agar alumni Mapaba nantinya tidak hanya berkhidmah di PMII tapi berlanjut untuk berkhidmah kepada NU.

 

"Peserta Mapaba diharapkan mampu menjadi penggerak, menjadi kader yang khidmah dan istiqamah dalam berorganisasi, sehingga nantinya setelah ber PMII ia akan melanjutkan khidmahnya di NU. Bahwa PMII lahir dari rahim NU sehingga bisa kita klaim kader PMII adalah kader intelektual Nahdlatul Ulama," terangnya. 

 

Diketahui, PMII adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 17 April tahun 1960 di Surabaya. PMII lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jamaah. 

 

Kontributor: Naeli Rokhmah
Editor: M Ngisom Al-Barony