• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Nasional

Kader PMII Harus Bebas dari Kemiskinan Intelektual

Kader PMII Harus Bebas dari Kemiskinan Intelektual
Wakil Rais PWNU Jawa Tengah, KH M Dian Nafi’ memaparkan materi dalam acara diskusi memperingati Haul ke-11 Gus Dur (Dok. NU Online Jateng/ Ajie)
Wakil Rais PWNU Jawa Tengah, KH M Dian Nafi’ memaparkan materi dalam acara diskusi memperingati Haul ke-11 Gus Dur (Dok. NU Online Jateng/ Ajie)

Solo, NU Online Jateng
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH M Dian Nafi’ menegaskan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus bergerak sesuai dengan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) yang telah ditanamkan sejak 30 tahun yang lalu. Apalagi di umur PMII yang mencapai 60 tahun ini, peran besarnya sangat dinantikan masyarakat luas. Sehingga PMII harus senantiasa sadar dan peka dalam menyikapi dinamika kehidupan sosial yang ada di Indonesia.

 

Hal ini disampaikan Kiai Dian dalam diskusi nasional bertajuk ‘Refleksi 11 tahun haul Gus Dur: Quo Vadis Pemikiran Sang Guru Bangsa untuk Negeri’ yang diselenggarakan oleh PMII Rayon Abdurrahman Wahid UNS Surakarta, Jawa Tengah bersama Gusdurian Solo, belum lama ini (24/1).

 

Kiai Dian menuturkan, sungguh prihatin melihat perkembangan hal negatif di era media sosial seperti saat ini. Setiap hari ada saja narasi dan meme yang mengandung penghasutan, kekerasan bahkan berita bohong (hoaks).

 

Hal ini tentunya menjadi hal serius yang perlu dihadapi bersama. Sehingga salah satu solusinya adalah dengan mendorong kader-kader PMII menjadi kader cerdas yang rajin mengkonter narasi buruk di media sosial dengan narasi kebaikan. Upaya konter narasi baik ini tentunya perlu didukung dengan kondisi kader yang kaya sisi intelektualitasnya.

 

“Ayo sahabat-sahabati kader PMII. Kembali ingat Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. Berantas kemiskinan, termasuk kemiskinan intelektual!” Ujar Kiai Dian yang juga merupakan wakil ketua dewan perumus Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII pada tahun 1986.

 

Memberantas kemiskinan intelektual saat ini, khususnya bagi sahabat-sahabati kader PMII menurut Kiai Dian dapat dilaksanakan dengan terus menyemarakkan pentingnya literasi digital. Pengetahuan yang luas, bakat kreatif bermedia sosial dan kesadaran yang tinggi akan manfaat menyebarkan kebaikan lewat media sosial tersebut menjadi bekal yang wajib dimiliki oleh setiap kader PMII.

 

“Buatlah secara terus menerus narasi dan desain meme yang mengandung kebaikan. Kader PMII jangan sampai tenggelam, hanyut dengan dinamika keadaan media sosial saat ini,” ujar Pengasuh Pesantren Al-Muayyad Windan Sukoharjo itu.

 

Dalam kesempatan diskusi tersebut, Kiai Dian yang menjadi narasumber bersama Rais PCINU Britania Raya, Didiek Sri Wiyono, mengajak kepada kader-kader PMII yang hadir untuk turut melanjutkan hal-hal besar yang telah dicanangkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

 

Kiai Dian juga mengakhiri sesi diskusi dengan mendoakan Gus Dur yang telah wafat pada 11 tahun lalu, serta juga berdoa agar Indonesia tetap aman dan selamat serta diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah yang terjadi akhir-akhir ini.

 

Kontributor: Aldi Rizki K.
Editor: Ajie Najmuddin


Nasional Terbaru