Iblis yang berkerajaan di atas air selalu memerintahkan para punggawanya untuk menebar fitnah dan adu domba. Lalu ada salah satu punggawa yang melaporkan "Saya telah melakukan ini dan itu", tapi oleh Iblis di bantah “Kamu belum melakukan apapun".
Lalu datang yang lain dan melaporkan bahwa dirinya telah mengadu domba suami istri sehingga mereka berdua berpisah. Kemudian dikatakan kepadanya “Kamulah yang terbaik, teruskan pekerjaanmu itu”.
Sesuai dengan janjinya, setan tidak akan pernah berhenti mengadu domba manusia, karena dengan cara ini manusia akan saling bermusuhan lalu bercerai berai.
Memang adu domba lebih dahsyat akibatnya daripada sihir. Kalau sihir menghancurkan orang memerlukan waktu berproses, tapi adu domba akan menghancurkan manusia dalam sesaat. Yahya bin Abi Katsir berkata,
ﺍﻟﻨَّﻤَّﺎﻡُ ﻳُﻔْﺴِﺪُ ﻓِﻲ ﺳَﺎﻋَﺔٍ ﻣَﺎ ﻻ ﻳُﻔْﺴِﺪُ ﺍﻟﺴَّﺎﺣِﺮُ ﻓِﻲ ﺷَﻬْﺮٍ
Artinya: Pelaku namimah (adu domba) bisa merusak hubungan manusia hanya dalam waktu satu jam saja, sedangkan penyihir terkadang perlu waktu sebulan.
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah