Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Ketika Memilih Puasa Tarwiyah

Foto: Ilustrasi (lazisnu)

Lelaki yang satu ini bercerita kalau tadi malam tidur di sebuah hotel berbintang lima. Ketika check in, lelaki itu bertanya kepada resepsionis hotel "apakah besok pagi disediakan makan pagi?", jawabnya "ada pak, di restoran sebelah lobi ini dan dibuka mulai dari jam enam sampai dengan jam sepuluh pagi".

   
Lelaki itu langsung masuk ke kamar yang sudah diregistrasi. Ketika sedang merebahkan tubuhnya yang letih, ia melihat tayangan di Televisi (TV) tentang hikmah Puasa Tarwiyah, lalu seketika itu pula ia yang sedang rebahan di atas kasur berniat melakukan puasa sunnah tarwiyah untuk esok hari seraya berkata dalam hati.


Baca Juga:
Manusia yang Butuh Kepada Allah


"Aku tidak boleh tergiur dengan kelezatan menu sarapan pagi restoran hotel ini karena lusa atau kapan saja aku masih bisa merasakannya, tapi Puasa Tarwiyah hanya terjadi setahun sekali dan itu kalau dilakukan bisa menjadi penebus dosa selama satu tahun".


Hadits nabi:


صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ


Artinya:
“Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun”. (HR Ad-Dailami)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
 

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait