Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Jika Kesopanan Sudah Memudar

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Sedih rasanya bila melihat anak muda menyebut nama orang yang lebih tua usianya dengan sebutan nama secara langsung (njangkar - bahasa jawa) dengan tanpa menggunakan sebutan penghormatan atau penghargaan, misalnya dengan sebutan mas, mbak, bapak, atau ibu.

 

Sama-sama menyebut nama, mengapa mesti harus njangkar dan enggan menyertakan sebutan penghormatan di depan nama orang yang disebut? Padahal mengawali dengan sebutan penghormatan ketika menyebut nama seseorang adalah termasuk perilaku menyenangkan hati orang lain dan itu termasuk ahlak mulia yang akan mengangkat derajad dia sendiri. 

 

Rasulullah saw ketika ditanya "siapakah orang yang terhormat?", jawabnya adalah "mereka yang akhlaknya bagus".

 

Hadits nabi :

 


وَعَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ؟ قَالَ: "أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا"

 

Artinya:
Diriwayatkan  dari Ata, dari Ibnu Umar bahwa pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW "Wahai Rasulullah, manakah orang mukmin yang paling utama?" Rasulullah SAW menjawab: Orang yang paling baik akhlaknya dari mereka".

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait