Taushiyah
Geliat Malam Akhir Ramadhan
Geliat malam sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan menunjukkan betapa besar keinginan kaum muslimin untuk meraih keagungan lailatul qadar, terutama di malam-malam ganjil. Masjid-masjid yang dibuka dua puluh empat jam menandakan bahwa dipersilahkannya bagi yang ingin meningkatkan kesungguhannya dalam beribadah.
Baca Juga:
Kencangkan Kain Sarung di Akhir Ramadhan
Di sepuluh hari terakhir Bulan Ramadhan, Rasulullah saw memberikan teladan dalam kesungguhannya beribadah yang melebihi kesungguhannya pada malam-malam sebelumnya (dua puluh hari sebelumnya).
Hadits nabi:
كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
Artinya:
Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah SAW (lebih) bersungguh-sungguh (untuk beribadah), melebihi kesungguhannya pada malam yang lain. (HR Muslim)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri