Taushiyah

Empat Pilar Penyangga Bangsa Jadi Pesan Utama dalam Pengajian Selapanan MWCNU Kutoarjo

Selasa, 2 September 2025 | 16:15 WIB

Empat Pilar Penyangga Bangsa Jadi Pesan Utama dalam Pengajian Selapanan MWCNU Kutoarjo

Pengajian Selapanan Ahad Kliwon di Masjid Nurul Iman, Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo, pada Minggu (31/8/2025).

Purworejo, NU Online Jateng

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kutoarjo kembali menggelar Pengajian Selapanan Ahad Kliwon di Masjid Nurul Iman, Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo, pada Minggu (31/8/2025). Hadir sebagai penceramah, Kiai Wahid Hasyim dari Sokoharjo, Kutoarjo, yang menyampaikan mau‘idhoh hasanah tentang pentingnya menjaga empat pilar penyangga bangsa.


Dalam ceramahnya, Kiai Wahid menegaskan bahwa kecintaan kepada Rasulullah SAW tidak cukup diwujudkan melalui ritual semata, melainkan harus tercermin dalam akhlak dan kepemimpinan sehari-hari.


“Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi semesta alam, sehingga umat Islam dituntut meneladani kasih sayang dan kelembutannya,” tegasnya.


Ia kemudian menjelaskan empat pilar penopang bangsa dan agama: ilmu para ulama, keadilan para umara, kedermawanan para aghniya, serta doa orang fakir yang tulus dan sabar.


“Kalau salah satu dari pilar ini runtuh, maka rapuhlah bangunan bangsa,” ungkapnya.


Lebih jauh, Kiai Wahid menyoroti realitas bangsa yang masih menghadapi penyalahgunaan wewenang, ketidakadilan hukum, praktik korupsi, serta kesenjangan sosial.


“Bangsa ini tidak kekurangan orang pintar, tetapi sering kekurangan orang jujur. Tidak kekurangan pemimpin, tetapi jarang yang benar-benar adil. Tidak kekurangan orang kaya, tetapi masih banyak yang menutup mata pada penderitaan rakyat,” ujarnya.


Ia juga menukil peringatan dalam Taurat Nabi Musa AS: ulama yang tidak mengamalkan ilmunya serupa iblis, pemimpin zalim menyerupai Fir‘aun, orang kaya kikir laksana Qarun, dan fakir yang tidak sabar menyerupai anjing menggonggong.


Meski begitu, Kiai Wahid mengajak jamaah untuk terus menjaga kerukunan antar elemen bangsa.


“Selama umat menjaga ilmu, keadilan, kepedulian, dan kesabaran, insyaAllah Indonesia akan tetap selamat, tenteram, dan diberkahi Allah SWT,” pungkasnya.


Sebelumnya, Rais Syuriah MWCNU Kutoarjo, Kiai Fauzi Ahmad Sahin, menyampaikan beberapa program strategis MWCNU. Antara lain pembukaan latihan pencak silat Pagar Nusa untuk remaja putra setiap malam Ahad, penguatan program rutin Jamaah Rukyah Aswaja (JRA), serta pengaktifan kembali Gerakan Koin NU sesuai arahan PCNU Purworejo.