Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Regional

Prodi PAI Unisvet Semarang Siapkan Beasiswa untuk Penghafal Al-Qur'an Hingga Raih Sarjana

Ketua Prodi PAI Unisvet Semarang Maimunah (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Universitas Ivet (Unisvet) Semarang menyiapkan beasiswa kepada para santri hafidz dan hafidzah (penghafal Al-Qur'an) untuk kuliah di program studi (prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) hingga meraih gelar sarjana strata satu (S-1)

 

Ketua Prodi PAI Unisvet Semarang Maimunah mengatakan, program beasiswa ini sudah dipublikasikan, khususnya ke pesantren-pesantren tahfidz di Jawa Tengah.

 

"Bagi calon mahasiswa  yang sudah hafal 30 juz Al-Qur'an diberikan beasiswa full, bebas biaya kuliah hingga lulus dan meraih gelar sarjana S-1 yang diperhitungkan akan ditempuh selama delapan semester," kata Maimunah yang juga Wakil Ketua PW Fatayat NU Jateng di Semarang, Senin (12/7).

 

Disampaikan, beasiswa juga akan diberikan kepada para santri yang sedang menyelesaikan hafalannya, namun besaran beasiswa akan diperhitungkan kembali, maksudnya tidak full atau penuh sebagaimana yang diperuntukkan penghafal santri 30 juz.

 

"Untuk itu, Unisvet akan melakukan seleksi terhadap para calon mahasiswa  dari kalangan santri atau masyarakat umum yang berminat kuliah di prodi PAI  melalui jalur program bea siswa hafidz hafidzah ini," terangnya.

 

Dia menambahkan, besaran biaya kuliah bagi santri hafidz hafidzah yang belum hafal 30 juz akan dibicarakan secra khusus antara wali santri dengan pihak Yayasan Pembina IKIP Veteran Semarang sebagai penyelenggara perguruan tinggi Unisvet.

 

Beasiswa ini, ujarnya berasal dari yayasan yang menaruh kepedulian untuk memberdayakan para santri hafidz hafidzah agar dapat memperluas khidmahnya di lembaga-lembaga pendidikan formal.

 

Baca jugaUniversitas Ivet Semarang Gandeng Pesantren Buka Prodi Pendidikan Agama Islam

 

Sekretaris Yayasan Pembina IKIP Veteran Semarang H Nadzifin mengatakan, di Jateng banyak pesantren-pesantren tahfidz Al-Qur'an yang melahirkan para huffadz.

 

Menurutnya, usai mondok mereka kebanyakan menekuni profesi pendidik di masyarakat melalui majlis taklim, pesantren dan madrasah diniyah yang dipimpinnya atau dikelola pihak lain.

 

"Dengan mengantongi ijazah S-1 PAI mereka bisa lebih maksimal perannya, lembaga-lembaga pendidikan formal bisa dijangkaunya," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony

Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait