PC Fatayat NU Wonosobo Gelar LKD, Upaya Kembangkan Leadership Kader
Kamis, 14 Agustus 2025 | 20:11 WIB

Acara LKD yang digelar PC Fatayat NU Kabupaten Wonosobo di Gedung Fatayat NU setempat. (Foto: Muharno Zarka/NU Online Jateng)
Wonosobo, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wonosobo menyelenggarakan Latihan Kader Dasar (LKD) di Gedung Fatayat NU, awal Agustus 2025. Kegiatan berlangsung selama dua hari dan diikuti para pengurus harian serta pengurus lembaga di lingkungan PC Fatayat NU Wonosobo.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris PW Fatayat NU Jawa Tengah Sholkhah Muflihah, Sekretaris PCNU Kabupaten Wonosobo Ahmad Fuadi NS, dan Ketua PC Fatayat NU Wonosobo Mariyatul Kiptiyah Al Hafidzah. Empat fasilitator dari PW Fatayat NU Jawa Tengah dihadirkan untuk memberikan materi dan membimbing peserta.
Sekretaris PW Fatayat NU Jawa Tengah Sholkhah Muflihah menekankan bahwa Fatayat NU merupakan badan otonom NU yang besar dan memiliki potensi besar dalam menggerakkan perempuan muda. Oleh karena itu, membangun jejaring atau networking menjadi keterampilan penting yang wajib dimiliki kader.
“Mau tidak mau, kader Fatayat harus mampu menjalin jaringan dengan berbagai kalangan. LKD ini dirancang untuk mengembangkan potensi, keterampilan, dan kepemimpinan kader muda perempuan NU. Salah satunya melalui networking yang kuat,” ujarnya kepada NU Online Jateng, Kamis (14/8/2025).
Mbak Sholkhah—sapaan akrabnya—juga mengingatkan bahwa LKD sebaiknya menjadi awal dari proses pengkaderan berkelanjutan, dengan melanjutkan ke Latihan Kader Lanjutan (LKL) dan Training of Trainer (ToT). Ia berharap LKD bisa dilaksanakan secara berjenjang hingga ke tingkat PAC dan ranting.
“LKD adalah jembatan pengkaderan di Fatayat NU. Melalui LKD, kader dikenalkan pada ideologi, visi, dan misi Fatayat NU. Mereka juga dilatih keterampilan kepemimpinan, kerja sama tim, komunikasi, serta ditumbuhkan rasa tanggung jawab dan semangat perjuangan,” jelasnya.
Selama LKD, peserta mendapatkan beragam materi, mulai dari pengenalan konsep LKD, dasar ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah, ke-NU-an dan ke-Fatayat-an, pembentukan citra diri kader, kepemimpinan, keorganisasian, kesetaraan gender, hingga teknik komunikasi dan negosiasi.
“Dengan bekal ini, diharapkan lahir kader Fatayat yang militan, mampu membangun jaringan solid, menjadi penggerak perubahan di masyarakat, dan menjaga semangat persatuan, keadilan, serta kesetaraan gender,” tegas Mbak Sholkhah.
Sekretaris PCNU Wonosobo Ahmad Fuadi NS dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya pengkaderan sebagai proses regenerasi organisasi.
Ia menjelaskan bahwa Fatayat NU menjadi wadah pergerakan perempuan muda NU dengan batas usia hingga 45 tahun, sebelum melanjutkan pengabdian di Muslimat NU.
Fuadi juga mengajak Fatayat NU untuk ikut mendukung pembangunan Rumah Sakit NU (RSNU) Wonosobo.
“Dari kebutuhan anggaran Rp70 miliar lebih, saat ini baru terkumpul Rp475 juta. Kami juga masih harus melunasi pembayaran tanah untuk lokasi RSNU sebesar Rp700 juta. Kami berharap Fatayat NU ikut berkontribusi,” pintanya.
Ketua PC Fatayat NU Wonosobo Mariyatul Kiptiyah Al Hafidzah menegaskan bahwa LKD adalah langkah strategis untuk menyiapkan kader yang siap berkhidmat. Ia mengingatkan bahwa NU adalah warisan para muassis, khususnya KH Hasyim Asy’ari, yang harus terus dijaga dan dirawat.
“Kader Fatayat NU adalah perempuan muda produktif, mayoritas ibu yang mengasuh anak sekaligus wanita karier yang mengabdi pada negara dan masyarakat. Dibutuhkan keikhlasan besar untuk berjuang di Fatayat NU,” ungkapnya.
Kegiatan LKD ditutup dengan prosesi pembaiatan yang diawali dengan istighotsah bersama. Suasana haru menyelimuti ruangan saat lantunan sholawat mengiringi peserta satu per satu mencium bendera merah putih, bendera NU, dan bendera Fatayat NU.
Banyak peserta yang menitikkan air mata sebagai tanda kesiapan mengorbankan tenaga, pikiran, waktu, bahkan jiwa raga demi kemajuan Fatayat NU. Prosesi ini menjadi momentum sakral yang mengobarkan semangat perjuangan dan pengabdian kader.