Beraswaja dengan Memahami Sifat Allah untuk Selalu Ingat kepada-Nya
Senin, 15 Juli 2024 | 19:00 WIB

Ustadza Umma Zulfatunnisa saat memberikan ceramah pengajian rutinan Ahad di Kantor Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Donorojo, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (14/7/2024).
Magelang, NU Online Jateng
“Jika dikatakan Ahlussunnah wal Jamaah, maka yang dimaksud dengan mereka adalah golongan Asy'ariyah dan Maturidiyah.” Demikian kata Sayid Muhammad Murtadha Az-Zabidi, yang dikutip Ustadzah Umma Zulfatunnisa, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Baitul Muttaqien, saat pengajian di Kantor Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Donorojo, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Ahad (14/7/2024).
“Sebagai golongan Asy'ariyah dan Maturidiyah, dalam ber-Ahlusunnah wal Jamaa’ah, kita harus mengenal Allah, utusan Allah, dan ajaran Allah. Salah satu cara mengenal Allah yaitu dengan memahami sifat-sifat Allah,” lanjutnya.
Dengan mengenal sifat-sifat Allah, menurutnya, umat Islam bisa selalu mengingat Allah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam beribadah. “Memahami dengan baik apa yang kita lakukan semata-mata meminta ridha Allah swt dan bukan sekedar menggugurkan kewajiban saja,” ujarnya.
Ustadzah Umma Zulfatunnisa menjelaskan bahwa Allah swt ada tanpa diciptakan, tidak membutuhkan makhluknya, tidak bertempat, dan tidak menyerupai makhluknya. Hal tersebut sebagaimana ditegaskan Allah swt dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 11, "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah, baik dari satu segi maupun semua segi.”
Menjelang akhir materi, salah seorang jamaah bertanya tentang pendapat Ustadzah Umma Zulfatunnisa tentang pendapat yang mengatakan bahwa Allah itu di ‘arsy. Padahal, dijelaskan sebelumnya, bahwa Allah swt tidak bertempat. Merespons pertanyaan itu, ia menyampaikan bahwa pemahaman itu lahir dari kesalahan penafsiran atas Al-Qur’an surat Thaha ayat 5.
Ustadzah Umma Zulfatunnisa menerangkan bahwa Allah itu memiliki sifat tidak bertempat dan tidak membutuhkan makhluk-Nya. Allah menciptakan arsy dan Allah tidak membutuhkannya. Penafsiran yang benar, menurutnya, adalah Allah yang Rahman itu bukan bertempat di arsy, melainkan menguasai, menundukkan, atau menjaga arsy.
“Bukan berarti Allah duduk atau bersemayam di atas arsy,” kata Pembina Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kecamatan Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah itu.
Sebagai informasi, pengajian Ahad pagi merupakan kegiatan rutin yang diikuti oleh anggota dan kader NU di Desa Donorojo, Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga
Sifat Wujud Allah Bukti Keberadaan-Nya
Pengirim: Siti Navilatul Azizah