Baca Shalawat Nariyah Setelah Shalat, Rezeki Tak Putus Didapat
Selasa, 25 Juni 2024 | 16:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw masyhur disebut dalam hadits akan diganjar 10 kali lipat. Pun shalawat ini satu-satunya amalan manusia yang juga dilakukan oleh Allah swt.
Ada beragam bacaan shalawat yang dianggit oleh para ulama, seperti shalawat Thibbil Qulub, shalawat Fatih, shalawat Munjiyat, shalawat Ibrahimiyah, hingga shalawat Nariyah.
Ragam shalawat terakhir itu juga memiliki berbagai nama lain. Ada yang menyebutnya shalawat Tafrijiyah, Munfarijah, dan Kamilah.
KH Munawir Abdul Fattah, Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, menulis bahwa membaca shalawat Nariyah rutin setelah shalat, insyaallah rezeki tak putus-putusnya didapat. Pandangan ini didasarkan pada penjelasan Ad-Dainuri sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili dalam kitab Khozinatul Asror.
"Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rezekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya,” tulisnya mengutip Ad-Dainuri dalam artikel di NU Online berjudul Bacaan Sholawat Nariyah: Arab, Latin, dan Terjemahnya yang dikutip NU Online Jateng pada Selasa (25/6/2024).
Pandangan Imam Ad-Dainuri itu merupakan penjelasan atas pendapat parah ahli yang meyakini shalawat Nariyah sebagai kunci gudang yang mumpuni.
Lebih lanjut, dalam kitab yang sama, Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili menjelaskan bahwa salah satu shalawat yang mustajab ialah shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan shalawat Nariyah.
Baca Juga
Bacalah Shalawat Bila Ingin Diberi
Penyebutan Nariyah sendiri, kata an-Nazili, karena cepatnya ijabah atas harapannya dengan iringan shalawat yang ditulis Syekh Ibrahim at-Taji itu. "Jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai, mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah),” demikian tulis Kiai Munawir menerjemahkan pandangan an-Nazili.
Lafal Shalawat Nariyah
Adapun lafal shalawat Nariyah tersebut adalah sebagai berikut, lengkap dengan transliterasi dan terjemahnya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman `alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzi tanḫallu bihil-`uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa `alâ âlihi wa shaḫbihi fî kulli lamḫatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lûmilak(a).
Artinya, "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau."