• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Taushiyah

Yang Kesohor dan Tidak Kesohor Sama Saja

Yang Kesohor dan Tidak Kesohor Sama Saja
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Dahulu ada orang tersohor yang disegani dan dielu-elukan oleh masyarakat. Setiap kali mengunjungi suatu daerah, ia selalu disambut meriah oleh masyarakat yang didatangi, bahkan tidak jarang masyarakat sekitar ikut berkerumun dan datang lebih awal dari kedatangannya.

   
Pada suatu hari, ketika orang tersohor itu datang berkunjung di suatu daerah dan masyarakat sudah berkerumun untuk menyambut kedatangannya, tiba-tiba matanya tertuju kepada seorang lelaki tua yang asyik dengan pekerjaannya seakan abai dan tak tertarik untuk ikut berkerumun. Orang tersohor itupun mencoba mendekatinya.

    
Ketika ditanya "mengapa dirinya tidak ikut bekerumun menyambut kedatangannya?", jawabnya "dahulu ada orang tersohor yang mati dimakamkan di sana bersama dengan penggemarnya, namun ketika banjir melanda dan mengoyak pemakaman itu, semua tulang-belulang mayat yang dimakamkan di sana tersumbul ke atas dan menumpuk  bercampur jadi satu sehingga sulit dibedakan mana tulang orang yang tersohor, mana tulang orang kaya dan mana tulang rakyat jelata".

   
Dari kisah tersebut dapat dipetik pelajaran bahwa siapapun orangnya ketika mati semuanya disebut mayat dan akan dikubur ditimbun tanah, sedangkan yang membedakan di antara mereka adalah amal ibadah dan ketakwaannya.


Hadits Nabi: 

عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إنَّ القبرَ أوَّلُ مَنزلٍ من مَنازلِ الآخرةِ، فإن نجا منهُ فما بعدَهُ أيسرُ منهُ، وإن لم ينجُ منهُ فما بعدَهُ أشدُّ منهُ، قالَ: وقالَ رسولُ اللَّهِ: ما رأيتُ مَنظرًا قطُّ إلَّا القبرُ أفظعُ منهُ

Artinya:
Dari Utsman Ra berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya alam kubur adalah tempat akhirat pertama. Apabila seseorang selamat darinya, maka setelahnya akan lebih mudah bagi dia. Namun apabila ia tidak selamat darinya (alam kubur), maka setelahnya akan lebih sulit bagi dia. Rasulullah meneruskan sabdanya: aku tidak melihat suatu pemandangan yang mengerikan pun melainkan pemandangan di alam kubur.
(HR Turmudzi)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri   


Taushiyah Terbaru