Taushiyah

Mengapa Selalu Bertanya tentang Hari Berbangkit?

Kamis, 24 Juni 2021 | 17:00 WIB

Mengapa Selalu Bertanya tentang Hari Berbangkit?

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Abu Ruzain bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagaimana Allah menghidupkan orang yang sudah mati?, lalu Rasulullah SAW menjawab "pernahkah engkau melihat lembah yang telah gersang, lalu kemudian tampak hijau dan subur?, begitulah Allah menghidupkan orang yang sudah mati.

 

Orang-orang kafir selalu bertanya "apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah sedangkan tulang belulang kami sudah hancur berantakan, apakah kami akan benar-benar dibangkitkan?, apakah nenek moyang kami yang telah mendahului kami juga dibangkitkan?".

 

Pertanyaan tentang hari berbangkit  tersebut diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Ash-Shaffat Ayat 16-18 untuk diambil pelajaran:

 

ءَاِذَا مِتۡنَا وَكُـنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبۡعُوۡثُوۡنَۙ*

 

اَوَاٰبَآؤُنَا الۡاَوَّلُوۡنَؕ*

 

قُلۡ نَعَمۡ وَاَنۡـتُمۡ دٰخِرُوۡنَ‌ۚ*

 

Artinya :
16. Apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah benar kami akan dibangkitkan (kembali)? 17. Dan apakah nenek moyang kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)?" 18. Katakanlah (Muhammad), "Ya, dan kamu akan terhina." (QS Ash-Shaffat : 16-18)

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng