Taushiyah

Ketika Seorang Nenek Enggan Gadaikan Harga Dirinya

Jumat, 5 Maret 2021 | 17:00 WIB

Ketika Seorang Nenek Enggan Gadaikan Harga Dirinya

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Tentu kita masih ingat seorang nenek penjual kacang tenongan yang tetap memberikan kacang sesuai dengan harganya meski si pembeli memintanya agar diberi sedikit saja ketika mengulurkan uang sepuluh ribu rupiah dengan maksud yang terpenting sudah ikut menglarisi dagangannya.

 

Meski dibujuk dengan dalih kacang sebagai biang asam urat dengan maksud agar si pembeli tidak diberi kacang sesuai dengan harganya, namun si nenek penjual kacang tetap pada pendiriannya dan tetap memberikan kacang sesuai dengan harganya. 

 

Dalam hal ini si nenek tidak ingin menggadaikan harga dirinya, dia benar-benar profesional dalam berdagang, kendati sudah tua dia tetap berusaha mengais rezeki. Dia tidak mau berpangku tangan mengharap pemberian orang. 

 

Hadits Nabi :

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ (رواه البخاري)

 

Artinya :
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda; Salah satu dari kalian memikul kayu bakar dipunggungnya itu lebih baik daripada ia minta-minta kepada seseorang baik diberi atau ditolak. (HR Bukhari)

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng