• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Taushiyah

Ketika Al-Qamah Mentingkan Istrinya daripada Ibunya

Ketika Al-Qamah Mentingkan Istrinya daripada Ibunya
Foto: Ilustrasi (nu online jateng)
Foto: Ilustrasi (nu online jateng)

Alqamah adalah lelaki ahli ibadah dan sedekah, tapi ketika menghadapi sakaratul maut mulutnya kelu tidak mampu mengucapkan kalimah tauhid. Istrinya gelisah lalu mengadu kepada Rasulullah SAW tentang perihalnya, dan ketika ditanya "apakah Alqamah masih memiliki kedua orang tua?" jawabnya "tinggal seorang ibu".


Setelah diurai, ternyata ibunya marah dan tidak ridha atas sikap Alqamah yang selalu mementingkan istri daripada dirinya. Kemarahan dan ketidakridhaan ibunya inilah yang membuat mulut Alqamah kelu saat menghadapi sakaratul maut.


Dikatakan kepada ibu Alqamah "kalau engkau tidak memaafkan dan tidak ridha kepadanya, maka mayat Alqamah akan dibakar". Mendengar pernyataan itu, ibu Alqamah segera memaafkan dan ridha atas sikapnya sehingga mulut Alqamah terbuka dan mengucapkan kalimah tauhid lalu menghembuskan nafas yang terakhir.


Seusai pemakamannya, Rasulullah saw berkhutbah :


يا معشر المهاجرين والأنصار من فضل زوجته على أمه فعليه لعنة الله وملائكته والناس أجمعين، لا يقبل الله منه صرفاً ولا عدلاً إلا أن يتوب إلى الله عز وجل، ويحسن إليها، ويطلب رضاها فرضى الله فى رضاها وسخط الله فى سخطها.


Artinya :
Wahai sekalian kaum Muhajirin dan Ansor, barangsiapa yang melebihkan istrinya daripada ibunya, dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak akan menerima amalannya sedikitpun kecuali kalau dia mau bertobat dan berbuat baik pada ibunya serta meminta ridhanya, karena ridha Allah tergantung pada ridhanya dan kemarahan Allah tergantung pada kemarahannya. 


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


Taushiyah Terbaru