Ahmad Niam Syukri
Penulis
Dalam satu tahun ini cukup banyak jumlah kiai, ustadz, ustadzah, dan bu nyai yang meninggal dunia. Sedih rasanya setiap kali mendengar berita tentang kamatiannya dan hanya orang-orang munafiklah yang tidak bersedih karenanya.
Mengapa bersedih mendengarnya?, Karena kematiannya adalah musibah bagi kehidupan dunia yang tidak akan dapat tergantikan dan ibarat pipa aliran air telah terjadi kebocoran yang tidak bisa ditambal.
Hadits nabi: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi sallam bersabda :
مَوْتُ الْعَالِمِ مُصِيبَةٌ لا تُجْبَرُ ، وَثُلْمَةٌ لا تُسَدُّ , وَنَجْمٌ طُمِسَ ، مَوْتُ قَبِيلَةٍ أَيْسَرُ مِنْ مَوْتِ عَالِمٍ
Artinya: Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang ulama. (HR Thabrani dan Baihaqi)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
Terpopuler
1
Refleksi Kemerdekaan ke-80, IKA PMII Jateng Luncurkan Buku Masterpiece Perlawanan Ulama Jawa Tengah Melawan Penjajah
2
MI NU 18 Weleri Kendal Meriahkan Karnaval Kecamatan, Ribuan Warga Antusias Menyaksikan
3
Khutbah Jumat: Menutup Safar, Menyambut Rabiul Awal dengan Muhasabah dan Cinta Rasulullah
4
Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
5
Puluhan Warga Tayu Pati Kirim Surat untuk KPK Lewat Kantor Pos
6
Job Fair HUT ke-80 Jateng Buka 6.800 Lowongan Kerja
Terkini
Lihat Semua