Di sore yang berselimut mendung tebal, tampak seorang lelaki memarahi anaknya yang masih kecil dengan kemarahan yang tidak selayaknya terjadi, entah apa penyebab kemarahannya, yang jelas lelaki itu marah tiada kendali.
Kekerasan secara fisik atau non fisik kepada anak kecil dengan dalih apapun tidak dapat dibenarkan. Orang dewasa, terlebih orang tua harus mampu menjadi pelindung bagi anak-anak, bukan malah sebaliknya menjadi sosok yang ditakuti.
Mengapa?, karena sekuat apa pun perlawanan yang dilakukan oleh anak kecil tidaklah akan berbanding.
Rasulullah saw selalu menunjukkan sifat kasih sayangnya kepada anak-anak. Ketika di dalam satu majelis terdapat sajian makanan, maka Rasulullah saw mengutamakan pemberiannya kepada anak-anak. Sungguh, kasih sayangmu terhadap anak-anak, kendati itu bukan anakmu sendiri, sejatinya telah membukakan pintu surga untukmu.
Hadits nabi:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: إِنَّ فِى الْجَنَّةِ دَارًا يُقَالُ لَهَا دَارُ الْفَرَحِ لَا يَدْخُلُهَا إِلاَّ مَنْ فَرَّحَ الصِّبْيَانَ
Artinya:
Nabi SAW bersabda: Sungguh di dalam surga itu ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan anak-anak kecil. (HR Abu Ya’la)
Penulis: M Ngisom Al-Barony
