Berharap Kehidupan yang Baik
Mengharap datangnya kematian adalah tindakan yang tidak elok, tapi sabar ketika menghadapi kehidupan adalah sikap cerdas.
Kalau dalam keadaan berat dalam menghadapi cobaan hidup dan terpaksa harus meminta, mintalah yang terabaik. Kalau memang dipanjangkan umurnya semoga umur yang diberikan itu baik dan membawa kebaikan dan kalau dipendekkan umurnya semoga umur yang pendek itu baik dan membawa kebaikan.
Hadits nabi :
وعن أنسٍ رضي اللَّه عنه قال : قالَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : لا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمُ المَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ فَإِنْ كانْ لابُدَّ فاعِلاَ ، فَلْيَقُل : اللَّهُمَّ أَحْيِني ما كانَتِ الحَياةُ خَيْراً لي ، وتَوَفَّني إِذا كانَتِ الوفاةُ خَيراً لي » متفقٌ عليه .
Artinya :
Dari Anas radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Janganlah seorang dari engkau semua itu mengharapkan kematian karena adanya bahaya yang menimpa dirinya. Tetapi jikalau ia terpaksa harus berbuat demikian, maka hendaklah ia mengucapkan: “Ya Allah, hidupkanlah saya, selama hidup itu menjadi kebaikan untukku dan matikanlah saya jikalau mati itu baik untukku.” (Hadits Muttafaq alaih)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng