Di Kota Madinah kurang lebih selama 17 bulan Rasulullah saw bersama umat Islam melaksanakan shalat menghadap ke arah Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha. Ketika itu Rasulullah saw tidak nyaman dengan arah shalat yang menghadap ke Baitul Maqdis seperti orang-orang Yahudi, belum lagi ditambah olok-olokan dari orang-orang Yahudi yang mengatakan agama kita beda tapi kiblatnya sama.
Lalu ada apa di Bulan Sya'ban?. Ketika itu, Rasulullah saw selalu mendongak ke atas menunggu turunnya wahyu dari Allah SWT sehubungan dengan perintah perpindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis berganti ke arah Ka'bah yang ada di Makkah, kemudian di Bulan Sya'ban turun Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat: 144
قَدۡ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِى السَّمَآءِۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةً تَرۡضٰٮهَا ۚ فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِؕ وَحَيۡثُ مَا كُنۡتُمۡ فَوَلُّوۡا وُجُوۡهَكُمۡ شَطۡرَهٗ ؕ وَاِنَّ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ لَيَـعۡلَمُوۡنَ اَنَّهُ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّهِمۡؕ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُوۡنَ
Artinya:
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. (QS Al-Baqarah : 144)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
