SMA SMK MA

Pengajian Literasi Kitab Pesantren di SMP Ma’arif NU 01 Jatinegara Tegal, Melestarikan Tradisi Santri di Era Digital

Ahad, 19 Januari 2025 | 09:00 WIB

Pengajian Literasi Kitab Pesantren di SMP Ma’arif NU 01 Jatinegara Tegal, Melestarikan Tradisi Santri di Era Digital

Pengajian rutin literasi kitab kuning SMP Ma'arif NU 01pada Kamis pagi (16/1/2025)

Tegal, NU Online Jateng

SMP Ma’arif NU 01 Jatinegara Tegal menggelar pengajian rutin literasi kitab kuning pada Kamis pagi (16/1/2025) di di lingkungan sekolah. Acara ini sebagai upaya melestarikan tradisi pesantren dan memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah era digital. 


Pengajian ini bertujuan merealisasikan cita-cita pendiri Yayasan Pendidikan Islam Fatahillah, menjadikan kitab kuning sebagai ciri khas kaum santri. Meski menghadapi tantangan media sosial di era teknologi, SMP Ma’arif NU 01 Jatinegara berkomitmen mempertahankan tradisi santri sebagai filterisasi budaya.


Ketua Yayasan Pendidikan Islam Fatahillah Ustadz Seful Aziz menyatakan pentingnya pembelajaran kitab kuning sebagai benteng moral di era digital. 


"Di era teknologi yang sulit disaring, penting bagi kita menjaga tradisi literasi kitab salaf sebagai cara memperkuat keimanan dan moral generasi muda," ungkapnya. 


Ia juga menekankan bahwa nilai-nilai tradisional seperti pembelajaran kitab kuning tetap relevan sebagai pilar pendidikan karakter.


Pengajian rutin ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat sekitar, yang turut hadir sebagai bentuk dukungan terhadap upaya sekolah menjaga tradisi santri. Selain menjadi program internal, kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.


Dengan metode bandongan, siswa tidak hanya belajar membaca dan memahami teks kitab kuning, tetapi juga diajarkan implementasi nilai-nilainya dalam kehidupan. Tradisi ini menjadi bagian integral dari upaya SMP Ma’arif NU 01 Jatinegara mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral.


Selain siswa, para guru dan karyawan sekolah juga memanfaatkan momen ini sebagai refleksi untuk menghayati peran mereka sebagai teladan. 


"Melalui pengajian ini, kami ingin menanamkan pada generasi muda bahwa kemajuan teknologi tidak boleh melupakan akar tradisi yang diwariskan para ulama," tambah Ustadz Seful Aziz.


Pengajian kitab kuning di SMP Ma’arif NU 01 Jatinegara Tegal merupakan bukti nyata komitmen lembaga pendidikan Ma’arif NU dalam beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan identitas keislaman. Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam menjaga warisan tradisi santri.