Pekalongan, NU Online Jateng
Dalam rangka mewujudkan pesantren yang sehat, Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pekalongan menggelar kegiatan 'Orientasi Kader Pesantren Sehat' pada Rabu-Kamis (15-16/9) di Aula ITSNU Pekalongan.
Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslih memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan pelatihan dan berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadikan pesantren lebih sigap dalam penanganan kesehatan.
"Sinergi yang terjalin dari beberapa pihak untuk mewujudkan pesantren sehat merupakan langkah maju dalam mendorong kelancaran pembelajaran di pesantren. Langkah ini merupakan ikhtiar lahiriah bersama untuk menjaga diri dari bahaya berbagai penyakit di lingkungan pesantren," ucapnya.
Koordinator Kegiatan Daerah Orientasi Kader Pesantren Sehat H Lukman Hakim menyampaikan, kegiatan diikuti 23 peserta dari perwakilan Pesantren di Kabupaten Pekalongan.
"Kegiatan ini diikuti 23 peserta dari perwakilan santri senior pesantren yang berada di bawah naungan Rabithah Ma'had Islam Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Pekalongan," terangnya kepada NU Online Jateng, Jumat (17/9).
Dijelaskan, 23 pesantren yang ikut antara lain dari Pesantren Al-Fusha Rowocacing Kedungwuni, Baitul Muqaddas Kranji Kedungwuni, Walindo Boyoteluk Siwalan, Raudhatul Huda Watusalam Buaran, dan Al-Utsmani Gejlig Kajen," ungkapnya.
Lukman yang juga Sekretaris PCNU menambahkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) yang telah memberikan pelatihan seputar kesehatan pesantren.
"Kami sampaikan terima kasih kepada LKNU yang telah menunjuk PCNU Kabupaten Pekalongan sebagai tempat kegiatan orientasi kader pesentren sehat yang diselenggarakan oleh Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hal ini juga sebagai media latihan bagi para santri untuk menjadi kader penggerak dan motivator bidang kesehatan," imbuhnya.
Instruktur Lembaga Kesehatan PBNU Ahmad Syarif mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah dalam penanganan kesehatan di lingkungan pesantren.
"Dalam program ini kader kesehatan di setiap pesantren yang menjadi sasaran sehingga bisa lebih cepat untuk menganalisa dan mengenali setiap potensi penyakit yang ada di lingkungan pesantren," terangnya.
Dengan begitu lanjutnya, kita jadi lebih mudah untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di pesantren serta lebih cepat ditangani oleh para pengurus pesantren maupun tenaga kesehatan dari puskesmas setempat," ungkapnya.
Kegiatan ini juga didukung oleh Kantor Kemenag, Dinas Kesehatan, PC RMINU, dan PC LKNU dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, Lembaga Kesehatan NU, Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, dan Kader Promkes Puskesmas Kedungwuni
Kontributor: Muhammad Arif Ma'sum
Editor: M Ngisom Al-Barony
