• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Regional

Wagub Jateng: Perempuan Pengurus Pesantren dan Mubalighat Harus Bersinergi

Wagub Jateng: Perempuan Pengurus Pesantren dan Mubalighat Harus Bersinergi
Kegiatan pelantikan pengurus pengasuh perempuan pesantren Jateng (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)
Kegiatan pelantikan pengurus pengasuh perempuan pesantren Jateng (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)

Semarang, NU Online Jateng
Istri Wakil Gubernur Jateng Hj Nawal Arafah Yasin terpilih menjadi Ketua Jamiyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighah (JP3M) Jawa Tengah periode 2023-2028. 


Pelantikan pengurus baru dari organisasi yang merupakan wadah bagi perempuan pengasuh pesantren dan mubalighah untuk berkhidmah mendakwahkan Islam ahlussunnah wal jamaah itu dilaksanakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang oleh Ketua Umum JP3M Hj Hannik Maftukhah Afif, Kamis (27/07/2023).

 
Saat menghadiri pelantikan JP3M, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, perempuan pengasuh pesantren perannya sangat besar terhadap kemajuan pondok. Merekalah yang memegang kendali manajemen pesantren, baik dari sisi lembaganya, pendidikan, sampai aktivitas para santri di dalamnya. 


"Kalau bicara pengasuh pesantren, tentu beliau-beliau ini diam di pesantren, memelihara pesantren, memelihara santri, dan memberikan pendidikan. Nah, kalau mubalighat itu yang dakwah. Artinya datang ke masyarakat umum," ujarnya.
 


Peran perempuan pengurus pondok pesantren dan mubalighot, menurut pandangan Wagub, harus bisa saling bersinergi. Keduanya bersinergi dalam memberikan pendidikan spiritualitas, mentalitas, moralitas, dan karakter mulia kepada santri dan masyarakat. 


"Dua sisi ini harus digabungkan, harus ada musyawarah, sinergi bagaimana mendidik di dalam (pondok), akan tetapi bisa diterima di masyarakat. Artinya apa? Dakwah itu ada metodenya. Nggak boleh kita keras, (nggak boleh) ngomongnya ndak baik harus menjaga," pesannya.


Budaya dalam pondok pesantren sambung Wagub, adalah langsung memberikan contoh yang bisa diteladani warga pesantren dan menular di lingkungan sekitarnya. "Keteladanan ini diharapkan bisa mencegah terjadinya kekerasan yang bisa menimpa siapa saja," pungkasnya.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru