Regional

UPZIS MWCNU Winong Berdayakan Janda Penjual Nasi Lewat Program Zakat Produktif

Rabu, 11 Juni 2025 | 06:59 WIB

UPZIS MWCNU Winong Berdayakan Janda Penjual Nasi Lewat Program Zakat Produktif

Penyerahan bantuan zakat produktif UPZIS MWCNU Winong kepada Salamah, penjual nasi di Desa Danyangmulyo, Winong, Pati, Selasa (3/6/2025).

Pati, NU Online Jateng 

Unit Pengumpul Zakat, Infak, dan Sedekah (UPZIS) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Winong, Kabupaten Pati, kembali menggulirkan program zakat produktif sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi umat. Kali ini, bantuan diberikan kepada Salamah, seorang janda berusia 50 tahun yang sehari-hari berjualan nasi di depan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di kampungnya, Dukuh Ngreco, Desa Danyangmulyo, Kecamatan Winong.

 

Bantuan diserahkan pada Selasa (3/6/2025) berupa perlengkapan usaha seperti meja, kursi, etalase warung, kompor, blender, dan sejumlah alat pendukung lainnya. Total nilai bantuan mencapai Rp2,3 juta.

 

Koordinator Program Zakat Produktif UPZIS MWCNU Winong, Ridwan Bagus M, menjelaskan bahwa dana tersebut bersumber dari zakat maal yang dihimpun dari para muzakki di lingkungan NU.

 

“Program ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk membantu mustahik agar lebih mandiri dan berkembang secara ekonomi,” ujarnya kepada NU Online Jateng, Rabu (11/6/2025).

 

Menurutnya, UPZIS MWCNU Winong telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp60 juta khusus untuk program zakat produktif tahun ini. Seluruh bantuan ditujukan kepada individu atau keluarga yang memiliki potensi usaha namun kekurangan modal atau sarana.

 

Ridwan berharap, dengan adanya bantuan ini, usaha warung nasi yang dijalankan oleh Salamah bisa tumbuh lebih baik dan menopang kebutuhan hidupnya.

 

“Semoga bantuan ini bisa memperlancar usaha beliau dan berdampak positif terhadap kesejahteraan keluarga,” harapnya.

 

Sebelumnya, pada Senin (3/2/2025), UPZIS MWCNU Winong juga telah menyalurkan bantuan serupa kepada Ahmad Taufiq, seorang pemuda yatim piatu di Dukuh Karanggayam, Desa Karangkonang. Taufiq yang tengah merintis usaha bengkel motor menerima peralatan bengkel sebagai modal usaha awal. Ia tinggal bersama ayah dan adiknya yang masih sekolah.