Rembang, NU Online Jateng
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) penanggulangan kebakaran kerja sama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran (Linmas dan Damkar) Kabupaten Rembang.
Kegiatan berlangsung pada Ahad (17/10) oleh Unit Khusus Banser Penanggulangan Kebakaran (Balakar) Satkorcab X-10 Kabupaten Rembang untuk membantu masyarakat menanggulangi bencana kebakaran yang sering terjadi di daerah Rembang.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Rembang HM Nadhief Shidqi menyampaikan, kita berharap dengan adanya kegiatan ini silaturahim ke depan lebih baik. Kemudian Banser tanggap bencana khususnya Banser Penanggulangan Kebakaran (Balakar) memiliki ketrampilan standar dalam penanganan kejadian kebakaran.
“Kita lihat, Kabupaten Rembang adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki tingkat risiko kebakaran yang cukup tinggi. Di mana secara anual saat musim kemarau tiba sering kali terjadi kekeringan yang memancing timbulnya kejadian kebakaran,” ujarnya.
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran Wiyoto berpesan, Banser semua di sini wajib memiliki nomor posko damkar. Banser cepat menghubungi nomor posko pemadam kebakaran di (0295) 692919, jika mengetahui ada kebakaran.
Kalau laporan cepat, maka penanganan juga akan lebih cepat. Saat kebakaran di Desa X misalnya, proses laporan berantai masih terjadi, sehingga memakan waktu agak lama," ucapnya.
Menurutnya, ketika kondisi darurat, waktu sangat berharga. Jangankan jam, hitungan detik atau menit, sangat menentukan. Kami siaga 24 jam, silahkan langsung sampaikan di nomor itu, pihak Banser mohon bantu sosialisasikan nomor (0295) 692919.
“Misal, mobil presidenpun tidak minggir disruduk tidak salah. Karena kita dilindungi undang-undang," bebernya.
Kepala Unit Khusus (Kanitsus) Banser Penanggulangan Kebakaran (Balakar) Kabupaten Rembang Moh Lilik Wijanarko dalam rilisnya kepada NU Online Jateng menjelaskan, pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan selama sehari diikuti oleh 32 peserta baik yang sudah diklatsus maupun yang belum.
Kegiatan ini diikuti dari Unit Khusus Balakar, Bagana, Basada, Balantas, Baritim dan anggota Banser lainnya dilaksanakan pada dua tempat, yaitu materi teori di Pendopo Kecamatan Rembang Kota, dilanjutkan praktik lapangan di Markas Damkar Kabupaten Rembang,” katanya.
Disampaikan, sebelum kegiatan pelatihan berlangsung dilakukan apel dahulu dan kegiatan yang bertajuk ‘Pantang Pulang Sebelum Api Padam’ ini diikuti Unit Khusus Balakar, Bagana, Baritim, Balantas, Basada, anggota Banser lainnya dan pegawai Damkar.
Instruktur Damkar Kabupaten Rembang Teguh Wiwoho mengatakan, dengan pelatihan pemadaman kebakaran ini diharapkan Banser dapat menjadi pelopor pengurangan risiko musibah kebakaran di masyarakat ataupun menjadi garda terdepan sebelum petugas pemadam sampai di lokasi.
Selain itu, saya berharap tidak hanya berhenti sampai di sini, namun keterampilan pemadaman kebakaran harus terus diasah,” pungkasnya.
Editor: M Ngisom Al-Barony
