Terjadi Gempa Susulan Berulang, PCNU Batang Imbau Warga Tetap Tenang

Batang, NU Online Jateng

Gampa bumi tektonik susulan terjadi berulang kali di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang KH Ahmad Munir Malik mengimbau kepada masyarakat, terlebih kepada warga NU untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Ia menegaskan agar masyarakat mengacu informasi gempa mengacu pada laporan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hal itu disampaikannya kepada NU Online Jateng pada Senin (16/7/2024).

Lebih lanjut, Kiai Munir juga menyarankan agar masyarakat dapat mendekatkan diri kepada Allah swt seraya senantiasa berdoa dalam perlindungan-Nya. 

Sementara itu, PCNU Kabupaten Batang terus melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) terus melakukan asesment di tiga daerah kecamatan yang terdampak gempa bumi, yakni Kecamatan Warungasem, Kecamatan Batang dan Kecamatan Wonotunggal.

Kiai Munir mengatakan bahwa sejumlah institusi pendidikan di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU dan tempat ibadah di Batang mengalami sedikit kerusakan, meskipun tidak signifikan. Karenanya, ia berencana usulan program dialihkan ke dalam bentuk sembako yang disalurkan kepada korban terdampak gempa bumi pada tiga kecamatan tersebut.

"Penggalangan dana oleh Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah dari Nahdlatul Ulama (LAZISNU) masih terus berjalan sampai Kamis 18 Juli 2024. Setelah itu akan segera ditasarufkan kepada yang berhak," jelasnya.

Berdasarkan laporan BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut merupakan bagian rangkaian gempa bumi Batang M4,4 pada 7 Juli 2024 dan telah tercatat enam kali gempabumi susulan. Gempa bumi di Batang terakhir terjadi pada Selasa 16 Juli 2023 pukul 20:31:04 WIB dengan titik pusat terletak di koordinat 6.96 LS,109.80 BT tepatnya di darat pada jarak 9 KM arah Tenggara Batang, Jawa Tengah dengan parameternya magnitudo 2.7 skal Richter.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara kebenaran. Ia menuturkan, guna menghindari bangunan retak akibat gempa maka warga perlu memastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa atau tidak terdapat kerusakan akibat getaran gempa bumi. "Ketidakstabilan bangunan dapat membahayakan manusia," terangnya.