• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Regional

Teater Mhangkat, Media Edukasi Seni Milik PMII Magelang

Teater Mhangkat, Media Edukasi Seni Milik PMII Magelang
Teater Mhangkat PC PMII Magelang. (Foto: NU Online Jateng/Meili Ekawati)
Teater Mhangkat PC PMII Magelang. (Foto: NU Online Jateng/Meili Ekawati)

Magelang, NU Online Jateng

Sebagai langkah untuk melestarikan seni dan budaya, Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Magelang meresmikan sebuah wadah berupa grup teater bernama Teater Mhangkat.

 

"PMII Magelang merupakan salah satu organisasi eksternal di Magelang yang turut membawa misi kebudayaan dalam pergerakannya. Untuk itu, pembentukan Teater Mhangkat ini merupakan langkah awal dalam melestarikan seni dan budaya," ungkap Ketua PC PMII Magelang, Awan Nul Khosasi saat meresmikan grup teater ini, pada Ahad (13/3) dini hari.

 

"Selain itu, pembentukan grup teater ini juga sebagai usaha untuk menjadikan teater menjadi media edukasi seni bagi para anggota dan kader," tambahnya.

 

Kegiatan peresmian ini berlangsung di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pangeran Diponegoro Salaman, Magelang dan disaksikan secara langsung oleh Calon Anggota PMII Komisariat Tidar tahun 2021 pada kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba).

 

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Awan ini juga berharap agar teater ini dapat selalu berinovasi dalam mengembangkan lembaga semi otonom PMII Magelang di bidang seni dan budaya.

 

"PMII sebagai wadah sahabat mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri seseorang anggota. Harapannya, ke depan teater ini bisa menjadi wadah yang besar untuk anggota yang mempunyai bakat dalam teater," tegas mahasiswa Universitas Tidar Magelang ini.

 

Selain menjadi wadah minat bakat anggota dalam seni, ketua grup teater ini, Ibna Mauladani juga berharap agar grup teater ini nantinya dapat dikolaborasikan sebagai media edukasi ilmu lainnya.

 

"Harapan kami, teater ini tidak hanya sebagai wadah untuk bersenang-senang saja, tapi juga sebagai sarana untuk memberikan pemahaman-pemahaman tentang ke-PMII-an, media dakwah, dan juga sebagai kritik sosial," jelas Ibna, sapaan akrabnya.

 

Ibna melanjutkan, pemilihan nama Mhangkat yang berarti kembali ini dipilih karena biasa digunakan untuk menggambarkan kematian Raja. Mhangkat juga bisa diartikan sebagai kembali ke hadapan Gusti atau Pangeran.

 

"Dalam konteks teater, kata Mhangkat ini dimaksudkan untuk kembali ke budaya atau tradisi Jawa di mana hari ini arus gerakan mulai meninggalkan falsafah Jawa dan banyak menggunakan pemikiran-pemikiran barat," terangnya.

 

"Teater Mhangkat mencoba menjadi antithesis dari arus mainstream. Selain itu, Mhangkat juga bermakna kembali ke PMII," imbuhnya.

 

Langsung tampil perdana

Usai diresmikan, grup teater ini langsung melakukan penampilan perdana dengan pertunjukan teater berjudul Mak, Ono Asu Mlebo Omah.

 

"Kisah ini diangkat dari naskah drama berbahasa Jawa karya Andy Sri Wahyudi pemenang kategori buku sastra Jawa terbaik versi Balai Bahasa Yogyakarta," jelas Ibna kepada NU Online Jateng.

 

Penampilan perdana Teater Mhangkat. (Foto: NU Online Jateng/Meili Ekawati)

 

Dijelaskannya, isi dari pertunjukan itu mengenai kritik sosial terhadap tokoh penggusuran lahan dengan mengibaratkan tokoh asu untuk para pemilik modal. Penampilan perdana ini pun mendapatkan apresiasi dari penonton. Ini dibuktikan dengan iringan tepuk tangan dari para penonton usai pertunjukan berakhir.

 

"Pentasnya bagus, para tokoh bisa menjiwai peran masing-masing dan sangat totalitas terlebih tokoh yang memerankan asu," kata salah satu penonton, Soimah Nurul Faizah.

 

 

Kontributor: Meili Ekawati

Editor: Ahmad Hanan


Regional Terbaru