• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Songsong Indonesia Emas 2045, Dosen PMII Gelar Muktamar Pemikiran

Songsong Indonesia Emas 2045, Dosen PMII Gelar Muktamar Pemikiran
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

Semarang, NU Online Jateng
Bangsa Indonesia menyambut bonus demografi berupa generasi emas (golden generation) pada 2045 mendatang. Perlu penyiapan SDM unggul supaya potensi bonus demografi itu tidak malah menjadi bencana demografi (demographic disaster). Sejumlah elemen menyatakan komitmen kebangsaan untuk ikut berkontribusi membangun SDM, termasuk dosen alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

 

Untuk meneguhkan komitmen tersebut, Dosen PMII menggelar Muktamar Pemikiran yang rencananya pada 5-7 April di Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Ketua Panitia Muktamar Pemikiran Dosen PMII Prof Noor Harisudin mengatakan,  sedikitnya ada dua tujuan kegiatan muktamar para kaum pemikir atau intelektual itu.

 

“Pertama konsolidasi dosen se-Indonesia untuk menjadi energi baru menuju Indonesia maju,” kata Haris, kepada NU Online Jateng, Sabtu (13/3).

 

Tujuan berikutnya adalah merekomendasikan peta jalan (road map) gerakan pemikiran dosen se-Indonesia di tingkat nasional maupun internasional. Haris juga mengatakan karena masih di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan muktamar itu digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak. Selain itu acara ini rencananya dihadiri 100 orang. Sekitar 50 orang di antaranya panitia. Masyarakat umum nantinya bisa mengikuti kegiatan tersebut secara daring.

 

Ketua Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara/Hukum Administrasi Negara (AP HTN-HAN) itu mengatakan tema besar Muktamar Pemikiran Dosen PMII itu adalah ‘SDM Unggul Dosen PMII Menuju Indonesia Emas’. Sebagai insan intelektual yang paripurna berproses di PMII, Haris mengatakan penting bagi para dosen untuk mereposisi peran strategis dan ideologi mereka.

 

Haris yang juga Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum PTKIN se-Indonesia itu menceritakan, muktamar pemikiran itu digagas oleh dosen-dosen PMII di bawah naungan Pengurus Besar Ikatan Alumni PB IKA-PMII. Rencananya muktamar itu akan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo dan ditutup Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin.

 

Sejumlah guru besar dan tokoh nasional dijadwalkan hadir dalam rangkaian muktamar pemikiran itu. Di antaranya adalah Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siroj, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Yenny Wahid untuk sesi seminar ‘Isu dan Tantangan Masa Kini’.

 

Kemudian pada seminar ‘Blue Print Indonesia Emas’ menghadirkan Menteri Desa dan PDT Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, dan Dr Sony HB Harmadi dari Bappenas.

 

Selain itu juga bakal digelar sesi forum guru besar membahas Bonus Demografi: Tantangan dan Rekomendasi. Sesi ini menghadirkan Prof Nur Syam dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Noor Achmad (Universitas Wahid Hasyim Semarang), Prof Mundzier Suparta (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof Suyitno (UIN Raden Fatah Pelembang), Prof Abdurrahman Mas’ud (UIN Walisongo Semarang), dan Prof Ulfiah (UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

 

Kemudian juga digelar sesi forum rektor PMII yang mengulas tentang Indonesia Emas dan Praktik Baik Pendidikan Tinggi. Rektor PMII yang hadir di antaranya Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Prof Maftukhin, Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Moh Mukri, Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq, Rektor Unisma Malang Prof Masykuri, dan Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah.

 

Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: M. Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru