• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

Tangan Kekar Ansor Brebes Bangun Rumah Janda Beranak Tujuh

Tangan Kekar Ansor Brebes Bangun Rumah Janda Beranak Tujuh
Kegiatan bangun rumah oleh Ansr Brebes, Jateng (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)
Kegiatan bangun rumah oleh Ansr Brebes, Jateng (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)

Brebes, NU Online Jateng

Tangan tangan kekar Anggota Gerakan Pemuda Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) Brebes berhasil membangun kembali rumah yang hampir roboh milik janda beranak tujuh, Diana (45). 

 

Ansor membangun total dari pondasi sampai finishing. Bangunan yang terletak di samping Sanimas (MCK umum) Kelurahan Limbangan Kulon RT 5 RW 3 itu merupakan tanah bengkok milik kelurahan.

 

"Alhamdulillah, rumah semi permanen kami bangun buat Ibu Diana, agar tidak menjadi tunawisma," kata Ketua PAC Ansor Brebes Riko Junaedi kepada NU Online Jateng di sela kegiatan, Sabtu (26/12).

 

Riko menjelaskan, awalnya rumah Diana yang terletak di tepi sungai Sigeleng Kelurahan Limbangan Kulon tidak layak huni, hampir roboh dan sempat viral di media massa. 

 

"Sifat dasar Ansor adalah penolong, maka kami bergerak setelah berembug dengan pengurus Ansor Ranting setempat," kata Riko. 

 

Disampaikan, kegiatan perbaikan diawali dengan survey lapangan, selanjutnya berkordinasi dengan lurah setempat dan pihak-pihak terkait lainnya. "Setelah kami kordinasi dengan kelurahan setempat, Alhamdulillah mendapat respons positif," terangnya.

 

 

Rumah berukuran 4x7 meter persegi itu dibangun selama 14 hari dan pada Kamis (24/12) bedah rumah akhirnya selesai dan langsung diserahterimakan kepada Diana. "Ansor tidak hanya fokus di pengajian saja, tetapi juga peduli dengan kondisi sosial yang ada di sekitar," tandas Riko.

 

Diana juga mendapatkan bantuan biaya hidup sehari-hari dari Kasatkoryon Banser Brebes sebesar Rp1 juta. Diana tinggal dirumah tersebut bersama 5 anaknya dan 2 anak lainnya merantau ke Jakarta. 

 

"Untuk menghidupi keluarganya, Diana bekerja serabutan setelah suaminya meninggal 5 tahun yang lalu. Namun kalau tidak ada pekerjaan, kadang dia mengemis," ucapnya. 

 

Dikatakan, semua anaknya putus sekolah karena tidak ada suport dari Diana dan tekad kuat dari anak-anaknya itu sendiri. Mereka tidak mempunyai pekerjaan sehingga untuk penghidupan sehari-hari sangat bergantung dari uluran tangan tetangga dan orang lain," terang Riko.

 

Diana mengaku senang dan berterima kasih kepada Ansor yang dengan tulus dan gotong royong yang bagus membangun kembali rumahnya yang reot. Sehingga layak huni dan tidak kebocoran ketika turun hujan.

 

"Matur nuwun nggih mas Ansor, umahe bener maning (terima kasih yah, rumahku baik lagi)," ucapnya. 

 

Penulis: Wasdiun
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru