Regional

Tak Sebatas Perkumpulan Hafidzah, Misi JMQH Cetak Generasi Penghafal Qur'an

Senin, 29 November 2021 | 13:00 WIB

Tak Sebatas Perkumpulan Hafidzah, Misi JMQH Cetak Generasi Penghafal Qur'an

Istri Wagub Jateng Hj Nawal Arafah Yasin saat memberikan taushiyah dalam Harlah kedua JMQH Kota Semarang di Pesantren Dirrotu Aswaja (dok)

Semarang, NU Online Jateng
Jamiyah Mudarasatil Qur'an lil Hafidzat (JMQH) sebagai organisasi yang mewadahi perempuan penghafal Al-Qur'an bukan sebatas perkumpulan ibu-ibu untuk semakan atau tadarus, lebih dari itu memiliki visi-misi yang jelas.

 

"Ini saya dipeseni untuk menggencarkan sosialisasi tentang visi misi JMQH," kata Ketua JMQH Kota Semarang, Nailul Izzah AH.

 

Dia mengatakan hal itu dalam peringatan hari lahir (Harlah) kedua di Pesantren Durrotu Ahlissunnah Wal-Jama'ah (Durrotu Aswaja/PPDA), Banaran Gunungpati Kota Semarang, Ahad (28/11) pagi.

 

Nailul menyebut, misi itu antara lain memperbaiki bacaan Al-Qur'an sebagaimana perintah untuk membaca Al-Qur'an dengan tartil, memahami isi Al-Qur'an, dan membina keluarga sakinah dengan generasi penerus penghafal Al-Qur'an.

 

"Gerakan baca tartil, gerakan buka tafsir, membina keluarga sakinah, dan mencetak generasi penghafal Al-Qur'an," jelasnya.

 

Lebih lanjut dia menerangkan sekilas sejarah pendirian JMQH. Dia katakan, JMQH dideklarasikan pertama kali pada tahun 1975 yang kala itu baru diikuti para hafidzah yang ada di Kabupaten Pati. Namun perkembangannya tidak sesuai dengan harapan sehingga Ketua Umum JMQH Nyai Hj Umi Maftuhah, AH medeklarasikan ulang pada pada 15 Rajab 1432H atau 17 Juni 2011 di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), 

 

"Sejak kegiatan di MAJT banyak kabupaten/kota dideklarasikan. Umi Maftuhah saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan deklarasi JMQH. Kemarin dan hari ini ada deklarasi sehingga belum bisa hadir bersama kita. Semoga semakin banyak deklarasi JMQH. Hafidzah berkiprah, Indonesia barakah," terangnya.

 

Pengasuh Pesantren Durrotu Aswaja Kiai Agus Ramadhan selaku tuan rumah menyampaikan terima kasih atas kepercayaan JMQH menempatkan kegiatan harlah di pesantren yang ia pimpin. Dia juga berharap implementasi dari tema harlah.

 

“Dengan tema harlah yang seperti itu, mudah-mudahan tidak hanya sekadar menjadi tema saja, tetapi benar-benar bisa memberikan keberkahan dan juga manfaat bagi Indonesia Raya,” tuturnya. 

 

Sebagai informasi, JMQH secara rutin menggelar kegiatan tadarus bilhifdzi dengan tartil setiap empat bulan sekali dengan peserta lebih dari 200 hafidzah sebagaimana yang hadir dalam harlah. Mengisi rangkaian harlah, juga dilakukan kegiatan santunan bagi 16 anak yatim dan menghadirkan istri Wakil Gubernur Jateng Ning Nawal Arafah Yasin untuk mengisi taushiyah.

 

Ning Nawal menerangkan perbedaan syafaat Al-Qur'an dengan syafaat shalawat, yakni syafaat Al-Qur'an bukan hanya pada pembacanya saja, tapi juga keluarga. Dia tegaskan ahli Al-Qur'an adalah keluarga Allah, ahlul qur'an ahlullah.  

 

Pengirim: Muhammad Arfian Faqih, Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony