Semarak Ramadhan, Fatayat NU Kudus Isi Siaran di Radio

Kudus, NU Online Jateng

Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kudus mengisi Ramadhan tahun ini dengan siaran di Radio Manggala setiap pukul 18.00-18.30 WIB. Kegiatan tersebut dinamai ‘Serba-serbi Ramadhan’.

 

Koordinator bidang dakwah PC Fatayat NU Kudus Ana Durrotun Nafisah mengungkapkan, awalnya ia memiliki ide untuk mensukseskan program PC Fatayat NU Kudus dalam bidang dakwah khususnya di bulan Ramadhan. 

 

“Waktu itu saya silaturahim ke radio Manggala dan mengutarakan keinginan saya untuk bekerjasama untuk mensyiarkan dan mensosialisasikan organisasi,” ungkapnya.

 

Ia menambahkan, PC Fatayat NU Kudus sebenarnya sudah pernah mengisi beberapa materi di radio milik PCNU Kudus waktu itu. “Baru kali ini kita bisa bekerjasama dengan radio, karena sebelumnya kita pernah siaran di radio milik PCNU. Meski saat ini radio tersebut sudah vakum, tapi hitung-hitung kita bernostalgia karena sudah tidak asing bagi kami untuk merambah dunia radio,” jelasnya.

 

Ana menerangkan, ada beberapa materi yang disampaikan selama bulan Ramadhan. Di antaranya tentang organisasi, gender, fiqih ibadah, fiqih wanita dan pengetahuan dalam mengasuh anak. “Setiap hari selama Ramadhan nanti kita isi tentang materi-materi yang akan disampaikan oleh para pengurus PC Fatayat NU Kudus secara bergantian,” terangnya.

 

Ana mengaku senang dan bersyukur, dapat diterima bekerjasama dengan pihak radio. ”Meskipun awalnya lewat percakapan di Watsapp, kemudian saya datang kepada ketua PC Fatayat Kudus agar dapat di tindaklanjuti,” jelasnya.

 

Ketua PC Fatayat NU Kudus Nik Hayati kepada NU Online Jateng, Rabu (14/4) mengaku kaget mendengar inisiatif kegiatan yang dibuat selama Ramadhan itu. 

 

“Saya pikir saat ini orang jarang sekali mendengarkan radio, namun ketika saya tawarkan kepada sahabat-sahabat Fatayat NU Kudus lainnya ternyata sangat antusias untuk dapat dijalankan,” tuturnya.

 

Ia berharap dengan adanya program siaran tersebut akan lahir daiyah-daiyah dari Fatayat NU yang dapat diandalkan. “Sehingga nanti mereka dapat merambah ke media sosial yang dapat dijangkau lebih luas oleh masyarakat,” pungkasnya.

 

Kontributor: Afina Izzati

Editor: M Ngisom Al-Barony