Batang, NU Online Jateng
Momentum 1 Abad Nahdlatul Ulama dimanfaatkan para santri Pondok Taman Pendidikan Islam (TPI) Al-Hidayah Plumbon, Limpung, Kabupaten Batang menggelar Musyawarah Kubro membahas persoalan di masyarakat dari kaca mata kitab kuning pada Rabu (8/2/2023).
Acara yang bertempat di Aula Pesantren Al-Hidayah diikuti perwakilan seluruh tingkatan kelas pesantren yang berdiri tahun 1950 mulai dari tingkat Ula, Wustha, Ulya, sampai Takhasus.
Pengasuh Pesantren Al-Hidayah Plumbon KH Abdul Manaf Syair dalam menegaskan pentingnya musyarawah, khususnya dalam memutuskan hukum. "Kegiatan musyawarah ini harus sering dilakukan. Mungkin ke depan minimal satu bulan sekali. Saya dulu di Pondok Sarang setiap malam melakukan kegiatan musyawarah dengan kawan-kawan," kenang kiai yang pernah belajar di Pesantren Ma’hadul Ilmi Asy-Syar’i (MIS) Sarang Rembang ini.
Kiai Manaf juga memberikan arahan bahwa di forum musyawarah, santri junior boleh menyanggah santri senior. Bahkan murid boleh menyanggah pendapatnya guru, namun dengan tetap menjaga adab.
"Silahkan utarakan pendapat, dalam forum musyawarah boleh santri menyanggah pendapat gurunya. Namun dengan tetap menghormati dan menganggap guru tersebut sebagi gurunya," ucap kiai yang juga Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang dengan nada humor, yang disambut tawa para peserta.
Ketua Yayasan Islam Al-Syairiyah KH Agus Musyafa' Syair menjelaskan, musyawarah merupakan media santri untuk melatih mental dan berargumen dalam menyampaikan pandangannya.
"Santri harus semangat dalam bermusyawarah dan jangan sungkan untuk beradu argumen dengan santri yang lain, dalam rangka mencari jawaban yang benar," jelasnya.
Selain Musyawarah Kubro, dalam rangka peringatan 1 Abad NU, PP TPI Al-Hidayah juga menyelenggarakan Istighotsah dan Tahlil bersama untuk para pendiri NU pada Senin malam (6/2/2023). Selanjutnya akan diadakan pula halaqah yang menghadirkan pembicara dari Al-Azhar Kairo, Mesir pada Sabtu (11/2/2023).
Kontributor: Zaim Ahya
