Safari Dakwah Rijalul Ansor Margasari Tegal: Dai Gemoy dan Syiar Aswaja yang Membumi hingga ke Desa
Kamis, 24 April 2025 | 09:30 WIB
Tahmid
Kontributor
Tegal, NU Online Jateng
Semangat menjaga tradisi dan meneguhkan dakwah Ahlussunnah wal Jamaah terus digaungkan oleh Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor. Pada malam Jumat Kliwon (18/4/2025), Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, menggelar Safari Dakwah di Masjid Darunni’mah, Desa Jatilaba.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), pengurus ranting NU (PRNU), seluruh badan otonom (Banom) NU, tokoh masyarakat, serta ratusan warga dari berbagai lapisan. Safari Dakwah dibuka dengan pembacaan tahlil dan doa bersama dalam rangka Haul Muassis Nahdlatul Ulama serta mendoakan warga Desa Jatilaba yang telah wafat.
Ketua PRNU Jatilaba, Khasan Bisri, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Sebuah kehormatan bagi kami, karena bisa mengenang perjuangan para ulama terdahulu dan menghidupkan kembali tradisi keislaman yang penuh kasih,” ujarnya dalam sambutan.
Ia menambahkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan pelaksanaan Safari Dakwah. “Alhamdulillah, kegiatan seperti ini bikin adem hati. Semoga bisa rutin dan menyapa desa-desa lain,” tambahnya.
Suasana religius makin terasa ketika lantunan dzikir dan shalawat menggema dari tim hadrah MDS Rijalul Ansor. Alunan suara merdu dan syahdu membungkus malam penuh keberkahan, menjadikan halaman masjid dipenuhi jamaah yang larut dalam kekhusyukan.
Yang menjadi magnet utama malam itu adalah hadirnya penceramah muda yang tengah digandrungi banyak kalangan, khususnya generasi milenial, yakni Ustaz Suharjo atau yang akrab disapa Dai Gemoy. Dengan gaya santai, komunikatif, dan dibumbui humor segar, ia berhasil menarik perhatian jamaah dari berbagai usia.
“Pemuda itu bukan hanya generasi penerus, tapi juga generasi pelurus. Kalau bukan kita yang menjaga tradisi ulama, siapa lagi?” tegas Ustaz Suharjo dalam tausiyahnya.
Melalui Safari Dakwah ini, GP Ansor menunjukkan bahwa dakwah tidak harus formal dan kaku. Pendekatan kultural dengan bahasa yang akrab dan menyenangkan menjadi cara efektif menyampaikan nilai-nilai Aswaja kepada generasi digital yang haus akan pendekatan yang relevan dan menyentuh.
Selain sebagai media syiar, kegiatan ini juga menjadi wadah kaderisasi. Para anggota Ansor dan Banser diberi ruang untuk tampil, memimpin, serta berkontribusi aktif dalam pelaksanaan acara. Ini sekaligus menjadi ajang aktualisasi diri dan pembelajaran kepemimpinan di lingkungan pemuda NU.
GP Ansor Margasari menegaskan peran strategisnya bukan sekadar organisasi kepemudaan, melainkan garda terdepan penjaga tradisi, penguat akidah Aswaja, dan perekat harmoni sosial di tengah masyarakat. Dakwah pun hadir tidak hanya sebagai seruan, tetapi juga sebagai gerakan yang membumi dan mencerdaskan umat.
Terpopuler
1
PCNU Purworejo Masa Khidmat 2024-2030 Resmi Dilantik, PBNU Tekankan Dua Khidmah NU: Diniyah dan Wathoniyah
2
PC IPNU IPPNU Kudus Masa Khidmat 2024-2026 Resmi Dilantik, Siap Cetak Pelajar Visioner dan Berkarakter
3
PCNU Pati: Kebijakan Lima Hari Sekolah Jangan Matikan TPQ dan Madin
4
Program Kambing Bergulir LAZISNU Pati Resmi Diluncurkan, Margorejo Jadi Lokasi Perdana
5
Badko LPQ Kabupaten Tegal Gelar Workshop Kurikulum Perdana di Kecamatan Talang
6
RMI PCNU Temanggung Matangkan Sinergi Program, Usung Visi Pesantren Maju, Modern, dan Maslahat
Terkini
Lihat Semua