Regional

Rakercab PMII Tegal Bahas Rekonstruksi Kaderisasi untuk Tingkatkan Peran Strategis di Masyarakat

Jumat, 6 Desember 2024 | 09:00 WIB

Rakercab PMII Tegal Bahas Rekonstruksi Kaderisasi untuk Tingkatkan Peran Strategis di Masyarakat

Foto kegiatan Upgrading dan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PC PMII Tegal di Balai Kesra Kabupaten Tegal, pada Ahad (1/12/2024).

Tegal, NU Online Jateng 

Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tegal menggelar kegiatan Upgrading dan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Balai Kesra Kabupaten Tegal, pada Ahad (1/12/2024) lalu. Acara ini bertujuan untuk merekonstruksi sistem kaderisasi guna memperkuat ideologi dan peran kader dalam masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan politik pada Pemilu 2024.


Abdul Aziz, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah sekaligus Ketua PB PMII periode 2011-2014, dalam sambutannya mengkritisi fenomena politik pragmatis yang marak terjadi. Menurutnya, sistem politik saat ini cenderung mengesampingkan individu atau kelompok yang tidak memiliki modal kapital besar, sehingga peluang mereka untuk bersaing dalam kontestasi politik menjadi terbatas.


“Pragmatisme politik membuat masyarakat kehilangan kecerdasan dalam menentukan pilihan. Ini menjadi tantangan besar bagi Nahdlatul Ulama (NU) dan elemen bangsa lainnya untuk tetap menjaga nilai-nilai moral dalam kehidupan berbangsa,” ujar Aziz. 


Lebih lanjut, Aziz mengatakan bahwa kader NU memiliki potensi besar untuk berperan sebagai pemimpin di berbagai tingkat, tetapi sering terkendala oleh minimnya modal kapital. Oleh karena itu, ia mendorong PMII untuk memperkuat kaderisasi dan ideologisasi agar kader mampu bersaing tanpa bergantung pada kekuatan kapital semata.


Sementara itu, Ketua Cabang PMII Tegal Awin Asopa menambahkan bahwa cita-cita PMII sebagai insan ulul albab harus diwujudkan melalui perbaikan diri yang berkelanjutan. Menurutnya, kader PMII perlu memiliki mental kritis, keberanian transformatif, dan kontribusi aktif terhadap lingkungan sosial guna menghadapi tantangan zaman.


“Prinsip berpikir ilmiah, berilmu amaliah, dan beramal ilahiah harus menjadi landasan dalam setiap gerakan kader PMII. Dengan demikian, mereka mampu membawa perubahan positif di tengah masyarakat,” ujar Awin.


Selain itu, Rakercab ini juga dimanfaatkan sebagai ajang evaluasi kendala kaderisasi di tingkat rayon dan komisariat. Pada kesempatan itu, para pengurus mencoba mengidentifikasi model kaderisasi yang relevan serta merancang kalender kerja untuk memastikan kaderisasi berjalan secara sistematis.


Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Bidang Kaderisasi PMII Tegal Bakhtiar Riza menjelaskan pentingnya kaderisasi sebagai proses pembentukan anggota yang mampu menjalankan peran organisasi secara efektif. Ia menekankan bahwa kaderisasi bertujuan menanamkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah dan Nilai Dasar Pergerakan yang menjadi landasan ideologi PMII.


“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi instrumen penguatan ideologi dan disiplin pengetahuan di semua tingkatan, mulai dari rayon hingga komisariat. Selain itu, sinergi antar cabang dan komisariat juga penting untuk menjaga kesinambungan program kaderisasi,” jelas Bakhtiar.