Regional

PWNU Jateng Tegaskan NU Bukan Kerumunan Tetapi Barisan Besar 

Selasa, 21 Mei 2024 | 07:00 WIB

PWNU Jateng Tegaskan NU Bukan Kerumunan Tetapi Barisan Besar 

Ketua PWNU Jateng KH Abdul Ghaffar Rozin di acara konfercab NU Kota Tegal (Foto: NU Online Jateng/Firdaus)

Tegal, NU Online Jateng 
Jamiyah Nahdhatul Ulama (NU) adalah barisan besar dan panjang, bukan sekadar kerumunan. Karena itu dibutuhkan dukungan manajemen administrasi yang tertib dan selalu diperbaiki agar mampu mengimbangi sama.


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, nahdliyin harus tahu bahwa NU itu bukanlah sebuah kerumunan. Akan tetapi sebuah barisan, maka manajemen dan administrasinya harus baik.


"Selain itu jaringan struktur organisasi harus tegak lurus seperti halnya PWNU tegak lurus kepada PBNU, PCNU juga tegak lurus terhadap PWNU, begitu juga seterusnya," kata Gus Rozin panggilan akrabnya di Tegal, Ahad (19/5/2024).


Gus Rozin yang juga Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati mengatakan hal itu dalam upacara pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) XIV NU Kota Tegal di Pesantren Nahdlatul Ulama Kota Tegal, Jl dr Wahidin Sudirohusodo, Pesurungan Kidul, Kota Tegal.


PWNU Jateng menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir, terutama Pj Wali Kota Tegal Dadang Soemantri dan seluruh keluarga besar NU di Kota Tegal di arena konfercab mulai dari ranting, MWCNU, badan otonom NU, Muslimat, Fatayat, GP Ansor, Pagar Nusa, IPNU-IPPNU  dan  yang lainnya untuk memerintahkan agenda ini.


Konfercab NU lanjutnya, haruslah ramai, kalau tidak ramai bukan Konferensi NU namanya. Namun jangan lupa sebagai arena perhelatan 5 tahunan harus dapat menjadi titik pijak jamiyah dalam melangkah ke depan.
 


"Kota Tegal meskipun bukan PCNU dengan jumlah MWCNU yang banyak namun justru mempunyai beberapa kelebihan, pertama PCNU yang kecil selalu lincah dalam mengambil keputusan," ucapnya. 


Dan kedua sambungnya, karena kecil dapat dengan mudah dalam mengambil sebuah konsensus tertentu. Dan ketiga, lebih berpotensi bebas dari tarik menarik kepentingan politik praktis. Dengan  demikian maka akan lebih mudah dalam menjalani konsensus.


Sebagai PCNU di perkotaan ujarnya, maka model perkhidmatannya perlu dilakukan dengan cara khusus, mengingat cara berfikir dan kultur masyarakatnya berbeda dengan nahdliyin yang tinggal di pinggiran perkotaan.


"Selamat melaksanakan Konferensi, semoga menghasilkan konsensus-konsensus dan menghasilkan keputusan guna memantapkan dakwah-dakwah yang berkelanjutan untuk merawat umat." ungkapnya.


Penjabat (Pj) Wali Kota tegal Dadang Somantri berharap, NU dapat berperan aktif dan memberi warna, dalam pembangunan Kota Tegal, serta meningkatkan pendidikan. 


"Jika selama ini telah banyak berkontribusi dalam bidang pendidikan, dakwah, dah ekonomi, maka ke depan harus ditingkatkan lagi, agar masyarakat merasakan kehadiaran NU di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya. 
 

Pengirim: A'isy Hanif Firdaus