• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Rombongan Biksu Thudong Pilih Kantor MWCNU Margadana Tegal untuk Lepas Lelah

Rombongan Biksu Thudong Pilih Kantor MWCNU Margadana Tegal untuk Lepas Lelah
Robongan biksi dari Thailand transir di Kantor MWCNU magadana, Kota Tegal (Foto: Dok)
Robongan biksi dari Thailand transir di Kantor MWCNU magadana, Kota Tegal (Foto: Dok)

Tegal, NU Online Jateng
Rombongan biksu yang melakukan thudong atau ritual berjalan kaki dari Thailand tiba di Kota Tegal dan singgah di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Margadana, Kota Tegal pada Selasa (23/5/2023) siang. 


Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Tegal Hendri Lisdiantoro mengatakan, kedatangan 32 biksu ini disambut antusias oleh warga setempat. “Ramai banget, banyak orang yang nggak menyangka akan seramai itu. Mereka antusias sekali,” kata Hendri dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Kamis (25/5/2023). 


Disampaikan, para biksu tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB setelah sebelumnya melakukan perjalanan dari Brebes. Para biksu singgah selama satu jam untuk beristirahat dan merapalkan doa di Kantor MWCNU Margadana. 


“Sebelumnya mereka transit dari Brebes, karena tiap 3 atau 5 kilometer mereka harus istirahat, paling pas itu memang di MWCNU, akhirnya ditransitkan di MWCNU Margadana,” ucapnya. 


Hendri mengaku pihaknya baru mendapat kabar kedatangan para biksu di hari yang sama. Namun, berkat koordinasi dengan sejumlah pihak, MWCNU Margadana berhasil menyiapkan jamuan untuk para biksu yang akan melanjutkan perjalanan ke Klenteng Tegal Tek Hay Kiong itu. 


“Mendadak hari itu, tapi ada koordinasi dengan Ansor-Banser (yang mengawal). Ketika ada pemberitahuan mereka harus berhenti setiap 3 kilometer dan mereka melewati MWCNU Margadana, jadi lebih baik di sini saja,” paparnya.  



Pelepasan rombongan biksu yang sempat istirahat di Kanzus Sholawat Kota Pekalongan menuju ke kota berikutnya oleh Wali Kota Pekalongan (2 dari kanan) (Foto: Dok)


Seperti diketahui, sebanyak 32 biksu tengah menjalani prosesi thudong ata berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang. Adapun maksud thudong yang dilakukan para biksu tersebut adalah untuk merayakan Waisak di Candi Borobudur. Waisak merupakan hari besar keagamaan umat Buddha yang diperingati pada tanggal 4 Juni 2023.  


Para biksu telah memulai perjalanan thudong sejak 25 Maret 2023 dengan rute Thailand-Malaysia-Singapura-Indonesia. Para biksu memasuki Indonesia dari Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Total jarak perjalanan yang ditempuh puluhan biksu tersebut diperkirakan sejauh 2.600 kilometer. 


Adapun rute jalan kaki prosesi thudong 32 biksu di Indonesia di antaranya Batam-Jakarta-Bekasi-Cikarang-Karawang-Cikampek-Pamanukan-Kandanghaur-Jatibarang-Cirebon-Losari-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Banyuputih-Kendal-Semarang-Ambarawa-Magelang.


Transit dan Istirahat di Kanzus Sholawat Pekalongan


Sebanyak 32 orang biksu dari Thailand dan Malaysia yang sedang melaksanakan Ritual Tudong Kamis (25/5/2023) siang tiba di Kota Pekalongan dan Transit di Kanzus Sholawat semalam usai melakukan jalan kaki di sepanjang jalan Pantura. Para biksu pun langsung memasuki Kanzus Shalawat dengan pengawalan aparat keamanan.


Masyarakat Pekalongan dan sekitarnya menyambutnya dengan meriah. Bahkan ada hal yang unik, para biksu pun mencicipi minuman teh khas Pekalongan, setelah mereka dahaga lantaran jalan kaki di bawah teriknya matahari. Bahkan, di antara Kasaya (pakaian-red) yang mereka kenakan tampak ada basah kuyup keringat setelah berjalan kaki.


Kehadiran para biksu disambut Forkompinda Kota Pekalongan, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Wakil Walikota Pekalongan Salahudin, Kapolres Pekalongan Kota AKBP A Recky Roberto, Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya, Kajari Pekalongan Ny Anik Anifah, dan Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan Kasiman Mahmud Desky. 


Perwakilan biksu Bhante Wawan mengaku terharu atas sambutan antusiasme warga Kota Pekalongan. Bahkan, ia memberikan simbol sepuluh jarinya atas sambutan dimaksud. "Pekalongan Ajib," ucap Bhante Wawan, menirukan kata-kata Wali Kota Pekalongan, sembari menunjukan dua jempol tangannya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru