• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Regional

Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara Gelar Khataman Kitab Tanbihul Ghafilin

Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara Gelar Khataman Kitab Tanbihul Ghafilin
Kegiatan khataman perdana ngaji kitab Tanbihul Ghafilin di Pesantren Amtsilati Bangsri, Jepara (Foto: NU Online Jateng/Rossihan)
Kegiatan khataman perdana ngaji kitab Tanbihul Ghafilin di Pesantren Amtsilati Bangsri, Jepara (Foto: NU Online Jateng/Rossihan)

Jepara, NU Online Jateng
Setelah 15 Tahun Pesantren Darul Falah Amtsilati Bangsri, Jepara berdiri, tahun 2023 menggelar khataman kitab 'Tanbihul Ghafilin' di aula pesanggrahan pesantren pada Jumat (28/7/2023) malam. 


Putra Kiai Taufiqul Hakim Gus Rizki Al-Mubarok menyampaikan, pelajaran atas keistiqamahan Ustadz Misbahul Cholisin sebagai sosok yang taat kepada gurunya, sabar, dan setia menghadap kitab yang sama selama 15 tahun.


“Pelajaran yang bisa kita ambil pada malam hari ini adalah bahwa Ustadz Misbah sangat sami’na wa atha’na kepada gurunya. Sabar mengkaji, mengasuh, menghadap satu kitab selama 15 tahun. Ini mengajarkan kesetiaan, beliau saja sama kitab setia apalagi kalau sudah punya istri dan berkeluarga,” terangnya.


Alfi, salah satu peserta khataman sekaligus perwakilan pengurus, mengucapkan terima kasih kepada seluruh santri yang menghadiri khataman, tamu undangan, panitia, organisasi juga para donatur yang menyalurkan hartanya untuk tasyakuran. 


"Semoga kita tetap bisa istiqamah meski sudah khatam dan tetapi mengaji dengan kitab-kitab lainnya untuk dijadikan pedoman hidup dan bermasyarakat," ucapnya.


Khataman kitab itu dibacakan oleh Ustadz Misbahul Cholisin, mulai dari halaman 233 baris kesebelas, sampai akhir kitab. Pengajian khataman itu menjelaskan tentang kisah penasaran seorang Yahudi atas pernyataan kitab Taurat perihal Nabi akhir zaman dan ingin menyaksikan barang peninggalan setelah Rasul wafat sebagai bukti. 


Mendengar hal itu sahabat Ali meminta sahabat lain bernama Salman guna menemui istrinya, Fatimah, untuk diambilkan jubah Rasul. Setelah Salman mendapatkan apa yang diperintah sahabat Ali, ia bergegas menemui kembali lalu menyerahkan jubah itu kepada Ali. 


"Seorang Yahudi yang berada di antara mereka bergantian mengambil jubah tersebut seraya mencium aroma harum sehingga ia takjub dan percaya bawa Rasulullah merupakan sosok seperti yang dijelaskan kitab sucinya," kisahnya.


Diterangkan, kitab Tanbihul Ghafilin selanjutnya disebut Tanbih, memiliki arti 'pengingat orang-orang lalai' merupakan kitab karya Syaikh Abu Laits As-Samarqandi berisi sebanyak 233 halaman. 


"Pengajian kitab Tanbih dimulai sejak lima belas tahun lalu, tepatnya pada tanggal 29 Oktober 2008 bersama Ustadz Ahmad Sibawaih," terangnya.


Melalui keterangan Ustadz Misbah lanjutnya, sebelum mendapati amanah membaca kitab Tanbih saat berusia 19 tahun, diminta untuk mengisi kekosongan pengajian satu kitab selama 41 hari sebagai pengganti. 


“Jadi, dulu di bawah kepemimpinan Ustadz Umarudin saya dipanggil dan diajak sowan Abah Yai dan diberi amanah menjadi badal pengajian kitab yang saat itu pengajarnya sedang terkena musibah,” ujarnya.


Pria asal Grobogan itu menambahkan, setelah tak lagi menjadi badal, dirinya ditunjuk melanjutkan pengajian Tanbih mulai halaman 27 oleh pembaca kitab Tanbih pertama Ustadz Sibawaih. Ia berprasangka bahwa dirinya ditunjuk sebagai cara mendidik supaya tidak nakal.


“Mungkin karena dulu saya paling nakal, santri yang paling banyak ghoflah (lalai) tiba-tiba ditunjuk oleh beliau (Ustadz Sibawaih),” jelasnya.


Melalui sambungan telepon, Ustadz Ahmad Sibawaih mengatakan bahwa tak ada alasan tertentu menunjuk Ustadz Misbach untuk melanjutkan pembacaan kitab Tanbih, dirinya hanya menyerahkan kitab serta mengonfirmasi asumsi Misbach atas estafet pembacaan kitab tersebut.


Khataman perdana dihadiri seluruh santri Darul Falah, para masayikh, jajaran pengurus serta alumni juga disiarkan secara daring melalui kanal YouTube. Turut hadir Gus Rizki Al-Mubarok putra dari pengasuh Pesantren, KH Taufiqul Hakim. 


Pengirim: Rossihan Anwar


Regional Terbaru