Regional

Peringati Hari Bumi, KUA Jatinegara Tegal Tanam Pohon Matoa sebagai Wujud Ekoteologi

Kamis, 24 April 2025 | 08:40 WIB

Peringati Hari Bumi, KUA Jatinegara Tegal Tanam Pohon Matoa sebagai Wujud Ekoteologi

KUA Jatinegara Tegal tanam pohon matoa sebagai wujud ekoteologi

Tegal, NU Online Jateng 

Memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, menggelar aksi peduli lingkungan dengan menanam pohon matoa di lingkungan kantor, Senin (22/4/2025). Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata dari semangat ekoteologi yang kini terus digaungkan oleh Kementerian Agama.

 

Penanaman dilakukan oleh seluruh pegawai KUA dan penyuluh agama Islam, disertai doa bersama untuk keselamatan bumi, bangsa, dan umat manusia. Sebanyak lima bibit pohon matoa ditanam di halaman kantor serta di beberapa titik strategis fasilitas umum sekitar.

 

Kepala KUA Jatinegara, H Abshor, menyebut bahwa penanaman ini merupakan bentuk implementasi gerakan cinta lingkungan yang selaras dengan nilai-nilai keislaman.

“Pohon matoa ini asli Indonesia dan sangat cocok ditanam di lingkungan kantor atau rumah. Buahnya bisa dikonsumsi, dan pohonnya mampu memberikan keteduhan serta memperbaiki kualitas udara,” tuturnya.

 

Lebih dari sekadar simbolik, pohon matoa juga dipilih karena manfaat ekonominya yang menjanjikan. “Kami ingin menunjukkan bahwa menjaga lingkungan itu tidak hanya tugas pemerintah pusat, tapi tanggung jawab semua, termasuk kami di KUA,” tambahnya.

 

Koordinator Penyuluh Agama Islam Kecamatan Jatinegara, Ustadz Abdul Kohar, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan respon terhadap Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa.

 

“Ini juga merupakan aktualisasi dari salah satu Asta Protas Kemenag RI, yaitu Penguatan Ekoteologi,” jelasnya.

 

Ia juga menegaskan bahwa ajaran Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam. “Islam itu sangat peduli pada lingkungan. Menanam pohon adalah sedekah jariyah,” imbuhnya.

 

Langkah KUA Jatinegara ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar. Mereka berharap gerakan semacam ini bisa menjadi inspirasi bagi instansi lain dalam menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.

 

Dari Jatinegara, pesan hijau disampaikan: bahwa kepedulian bisa dimulai dari lingkungan kerja, untuk bumi yang lebih lestari dan kehidupan yang lebih berkah.