Pelajar di Klaten Tewas, IPNU-IPPNU Jateng Lakukan Riset Penyebab Perilaku Buruk Remaja
Jumat, 12 Juli 2024 | 11:00 WIB
Septy Aisah
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cawas, Klaten, Jawa Tengah berinisial FN (18) meninggal dunia pada Senin (8/7/2024). FN meninggal dunia akibat tersengat listrik selepas mendapat kejutan ulang tahun dari teman-temannya usia kegiatan OSIS di sekolah.
Mendengar kabar tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah, Dwi Sangita mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya FN. Dwi juga menyayangkan atas perayaan ulang tahun yang membahayakan nyawa itu.
Menurut Dwi, peristiwa tersebut dapat dijadikan refleksi bersama bawa ketika hendak melakukan sesuatu maka harus memikirkan dampak apa yang akan terjadi, termasuk kejutan saat perayaan ulang tahun. Ia menyebut, tren perayaan ulang tahun sebaiknya bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan yang positif, seperti misalnya selamatan dengan memberikan makan gratis yang disertai permohonan doa kepada penerimanya.
“Perayaan ulang tahun dengan cara ngerjain teman itu sudah jadul (jaman dulu), banyak perayaan lain yang lebih bermanfaat," kata Dwi kepada NU Online Jateng saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Kamis (11/7/2024).
Atas peristiwa itu, lanjut Dwi, Pelajar NU Jawa Tengah sedang melakukan riset tentang perilaku pelajar, baik dari segi faktor maupun dampak melalui sudut pandang psikologi, lingkungan, ataupun yang lainnya. Riset ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang apa saja penyebab perilaku buruk pada remaja.
“Program riset pelajar sudah bergerak dan masih proses mengumpulkan responden dari berbagai kota/kabupaten se-Jawa Tengah yang bertujuan mengetahui secara mendalam penyebab perilaku buruk remaja,” papar Dwi.
Senada, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
Jawa Tengah, Irfan Khamid berharap kegiatan perayaan ulang tahun yang merenggut nyawa seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Cawas, Klaten itu tidak terulang kembali.
Irfan menilai, riset yang dilakukan akan menjadi bahan tentang bagaimana langkah oleh PW IPNU dan IPPNU Jawa Tengah ke depannya menanggulangi perilaku buruk pada remaja, khususnya di Jawa Tengah. Disebutkannya, riset ini berkaitan dengan beberapa elemen perilaku pelajar, di antaranya bullying, kekerasan seksual, judi online dan pinjaman online.
Saat ini, lanjut Irfan, riset tersebut masih terus berjalan. Dari keempat elemen yang diteliti, IPNU-IPPNU Jawa Tengah sudah mendapatkan hasil dari unsur perundungan pada pelajar dengan hasil dua banding satu.
“Artinya, setengah dari seluruh pelajar di Jawa Tengah pernah mengalami bullying di sekolah. Itu belum responden secara keseluruhan dikarenakan masih ada pimpinan cabang yang belum melaksanakan risetnya. Kami menarget 11 ribu responden," tuturnya.
Setelah riset tersebut selesai dilaksanakan, poin-poin tentang penanggulangan itu akan disampaikan kepada para pemuda-pemudi di melalu kader-kader IPNU-IPPNU Jawa Tengah.
"Bisa lewat internal kaderisasi atau memberikan rekomendasi kebijakan policy maker," terang Irfan.
Lebih lanjut, Irfan menerangkan bahwa penanggulangan isu perilaku buruk remaja dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa strategi, salah satunya adalah dengan masuk sekolah ma'arif bahkan sekolah negeri. Menurutnya, isu ideologi tidak lagi relevan makanya dilakukan riset pelajar guna menangani permasalahan remaja sekarang.
Terpopuler
1
Kiai Abdan Koripan Magelang, Sang Jurkam NU
2
NU Peduli Lasem Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Gubug, Grobogan
3
Biro Infokom Banser Tegal Gelar Kopdar, Bahas Penguatan Komunikasi dan Kesiapsiagaan
4
Ketua Baru PR GP Ansor Karangasem Tegal Terpilih, Siap Wujudkan Pemuda Maju dan Berkhidmat
5
Lakpesdam PWNU Jateng Gandeng PCNU Kota Semarang Gelar Forum Kader NU Jateng yang Perdana
6
Lakmud PAC IPNU-IPPNU Gebog: Bangun Kontinuitas Trilogi untuk Gebog Berdedikasi
Terkini
Lihat Semua