IPNU IPPNU Jateng Masifkan Riset Pelajar Sebagai Upaya Penanganan Kasus
Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:00 WIB

Wakil Ketua (Waka) 1 Bidang Organisasi PW IPNU Jateng Ragul Pungkasana dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU dan IPPNU Batang ke XIX yang bertempat di Aswaja Center MWC NU Tersono, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Sabtu (29/6/2024).
Septy Aisah
Kontributor
Batang, NU Online Jateng
Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah memberikan perhatian khusus terhadap problematika remaja yang semakin merajalela. Banyak permasalahan remaja yang perlu diselesaikan melalui cara alternatif dan strategis, yakni riset pelajar ke sekolah-sekolah kemudian ditindaklanjuti secara kolektif.
"Riset tentang kasus usia remaja menjadi urgensi PW IPNU dan IPPNU sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah remaja di Jawa Tengah," ungkap Ragil Pungkasana, mewakilkan ketua PW IPNU Jawa Tengah, Muhammad Irfan Khamid dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU dan IPPNU Batang ke XIX yang bertempat di Aswaja Center Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Tersono, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Sabtu (29/6/2024).
Ragil menyampaikan, banyak hal yang harus disadari bersama bahwa kekerasan seksual, bullying, judi online dan pinjam online menjadi masalah yang harus diatensikan. Ikhtiar yang dilakukan IPNU dan IPPNU Jawa Tengah yakni, program kerja riset pelajar berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Jawa Tengah.
"Kekerasan seksual yang ada di sekolah-sekolah juga harus menjadi perhatian khusus dikarenakan korban baik perempuan ataupun laki-laki enggan melapor kasus tersebut," ucap Wakil Ketua (Waka) 1 Bidang Organisasi PW IPNU Jateng kepada NU Online Jateng.
Kabupaten Batang sudah memasifkan kuisioner riset pelajar. Jangan sampai kuisioner hanya sekadar mencari data, tapi harus memberikan impact yang maksimal. Tantangan selanjutnya menurut Ragil, masalah bullying di kalangan pelajar generasi alpha. Salah satu hal yang dapat disiasati adalah pembatasan asupan informasi untuk mengatur algoritma media sosial.
"Judi online dan pinjaman online yang tidak mengenal usia juga merambah ke kalangan pelajar. Jangan sampai melakukan tindakan itu apalagi dengan latar belakang gengsi atau fomo untuk menyesuaikan kehidupan fashion sekarang," pungkasnya.
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Peringati HKBN 2025, LPBINU Kudus Gelar Pelatihan Driver Perahu Karet untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
5
Kemandirian Kader Jadi Sorotan Ketua PW Ansor Jateng dalam Halal Bihalal PAC Ansor Gringsing
6
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
Terkini
Lihat Semua