• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

NU Jateng Kembali Panen Raya Padi Organik, Kali Ini di Suruh Semarang

NU Jateng Kembali Panen Raya Padi Organik, Kali Ini di Suruh Semarang
Kegiatan tanam padi organik oleh PWNU Jateng (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Kegiatan tanam padi organik oleh PWNU Jateng (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng melalui Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) gencar melakukan gerakan menanam padi organik sejak beberapa tahun terakhir ini di berbagai wilayah di Jawa Tengah. 


Selain gerakan menanam, PWNU Jateng juga menyampaikan nilai manfaat dengan menanam padi organik dan melakukan panen raya di beberapa daerah bersama kelompok tani 'Kadang Tani Sarwo Tulus'


Ketua PWNU Jawa Tengah HM Muzamil mengatakan, gerakan menanam padi organik massif dilakukan selain hasilnya lebih baik dan banyak dibanding dengan menggunakan pupuk kimia, juga tanahnya tidak keras, sehingga bisa menghasilkan buliran padi lebih banyak.


Disampaikan, 19 Januari yang lalu, Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh bersama Ketua HM Muzamil, Ketua Kadang Tani Sarwo Tulus KH Musthofa dan pemilik lahan H Joko Pujiyono menanam padi di Desa Purworejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. 


"NU Jateng akan terus mengajak warga NU untuk menanam padi organik, selain hasilnya lebih baik juga menyehatkan," ujarnya.





Dirinya berharap, dengan gerakan menanam padi organik warga NU semakin sejahtera dan masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan memperoleh pupuk buatan pabrik yang akhir-akhir ini susah didapatkan. 


Ketua Kadang Tani Sarwo Tulus KH Musthofa menjelaskan, tanam padi yang dilakukan pada Bulan Januari 2023 di Desa Purworejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang sudah dipanen pada Selasa (2/5/2023).


"Alhamdulillah kami bersama PWNU Jateng telah memanen padi sehat organik dan padi konvensional organik hasil tanam pada 19 Januari," ucapnya.


Pihaknya bersyukur karena hasilnya lumayan bagus. Disampaikan, untuk varietas Cisokan bisa menghasilkan 10,240 ton per hektar. Sedangkan untuk varietas tri sakti bisa menghasilkan 7,520 ton per hektar.





"Untuk padi konvensional organik varietas IR 32 bisa menghasilkan 6,560 ton per hektar. Hasil ini baru pertama kali diberlakukan dengan standar organik. Untuk musim tanam berikutnya Insyaallah bisa bertambah," terang Kiai Musthofa yang juga Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU Jateng.


Pihaknya juga menunjukkan contoh beras sehat organik yang diproduksi para petani Kadang Tani Sarwo Tulus (KTST) LPPNU Jateng.


"Kami akan melakukan pertemuan guna mengevaluasi kembali dengan para petani organik 21 Mei mendatang guna sharing ide dan pengalaman dalam pengembangan pertanian organik," pungkasnya.


Pengirim: Insan Al-Huda


Regional Terbaru