• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

NU Jateng: Banyak Jalan Menuju Kondisi Lebih Baik

NU Jateng: Banyak Jalan Menuju Kondisi Lebih Baik
Ketua PWNU Jateng, HM MUzamil (Foto: NU Online Jateng)
Ketua PWNU Jateng, HM MUzamil (Foto: NU Online Jateng)

Semarang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah HM Muzamil menyoroti perkembangan pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Bahkan sejak beberapa pekan terakhir cenderung ada kenaikan jumlah pasien maupun yang meninggal karena Covid-18.

"Sebenarnya banyak jalan agar situasi dan kondisi lekas membaik,  masyarakat dapat kembali bekerja, perekonomian dapat kembali tumbuh, kegiatan pendidikan dan kemasyarakatan dapat berjalan seperti sedia kala," ujarnya kepada NU Online Jateng, Jumat (30/7).

 

Disampaikan, kondisi bangsa bisa secepatnya menjadi baik jika seluruh umat bersama-sama menyadari kelemahan dan kelebihannya masing-masing, serta mau memperbaiki kelemahannya dan tidak membanggakan diri kelebihannya. 

 

Menurutnya, jika kita mau muhasabah atau instrospeksi,  masalah-masalah yang muncul akhir-akhir ini karena tindakan kita sendiri sebagai anggota masyarakat atau bangsa.

 

"Kebajikan apa pun yang kamu peroleh adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Semoga kita bisa belajar untuk selalu memperbaiki budi pekerti," ujarnya.
 
 

Dijelaskan, masalah-masalah yang muncul seperti musibah akhir-akhir ini barangkali karena dipicu penurunan rasa persaudaraan sesama anak bangsa. Memudarnya nilai-nilai tradisi luhur bangsa yang dahulu dijalankan seperti nilai sopan santun, akhlak yang terpuji, menjalin tali persaudaraan, tidak memutuskan hubungan silaturahim, dan dengan suka rela mau saling tolong menolong dalam kebaikan dan kebenaran serta mencegah terjadinya kemungkaran.

 

"Tradisi luhur bangsa dewasa ini mulai memudar. Seolah-olah segalanya diukur dengan alat ukur serba materialistis, yang mengabaikan nilai-nilai spiritualitas dan keagamaan," terangnya. 

 

Menurutnya, agama sebatas dipahami secara ritual dengan simbol yang terbatas, sedangkan nilai-nilai fundamental agama seperti kejujuran, memegang teguh amanah, berbuat adil, dikesampingkan sedemikian rupa, sehingga agama seolah-olah kering dari substansinya.

 

Pihaknya mengakui akhir-akhir ini memang kegiatan doa bersama sering diselenggarakan, dan kegiatan itu sangat penting. Namun kesannya, seolah merupakan serimonial belaka, belum diimbangi dengan upaya sungguh-sungguh memperbaiki mentalitas dan akhlak kita sebagai umat atau bangsa. 

 

"Jika disadari lebih lanjut, ajaran pokok agama selain tentang keimanan, peribadatan atau ritual, adalah tentang moral atau akhlak. Ketiganya ini adalah satu kesatuan yang utuh yang wajib kita lakukan secara berkelanjutan sesuai kemampuan guna meningkatkan kualitas taqwa kepada-Nya," katanya.

 

Karakter Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan umat adalah selalu jujur sehingga mendapatkan gelar Al-Amin, selalu dapat dipercaya, amanah, tabligh, dan cerdas atau fathanah.

 

"Serta selalu menggunakan cara yang baik, benar, dan bijaksana atau alati hiya ahsan. Semoga pandemi segera berakhir dan aktivitas masyarakat kembali normal seperyi sediakala," harapnya.

 

Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru