• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Mengenang 1 Tahun KH Dimyati Rois Kendal 

Mengenang 1 Tahun KH Dimyati Rois Kendal 
Almaghfurlah KH Dimyati Rois (nu online)
Almaghfurlah KH Dimyati Rois (nu online)

Kendal, NU Online Jateng
Selasa (30/5/2023) kemarin dilangsungkan haul pertama almagfurlah KH Dimyati Rois Pengasuh Pesantren Al-Fadlu Wal Fadlilah Kaliwungu, Kabupaten Kendal kiai kharimatik kelahiran Brebes. 


Banyak alumni Lirboyo, Kaliwungu, dan pesantren lainnya juga menghadiri Haul KH Dimyati sebagai alumni Lirboyo dan kiai khos yang alim dan memahami maksud setiap tamu yang sowan.


Tiga hari setelah wafat Wakil Ketua Pengurus Cabang PC) Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kabupaten Brebes Akhmad Sururi berkesempatan ziarah ke makamnya yang saat itu masih banyak orang-orang yang datang takziyah. 


"Saat berziarah hari ketiga kami bertemu dengan tamu-tamu penting di antaranya Menteri Agama RI yang akrab disebut dengan Gus Men dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya yang terpilih saat Muktamar di Lampung," ujarnya.


Disampaikan, untuk mengenang Almaghfurlah Kiai Dimyati tentu banyak tulisan dari berbagai sudut pandang yang bisa melahirkan tidak cukup satu buku. Akan tetapi bisa ratusan buku yang mengupas lebih jauh tentang Kiai Dimyati yang bisa diambil suri tauladannya.


"Saya mengenal Kiai Dimyati saat saya masih mondok di Pesantren Lirboyo. Kebetulan berkesempatan mengikuti kegiatan jamiyah yang diselenggarakan oleh Pesantren Lirboyo HM di bawah Pengasuh Al Mukarom KH Kafabihi Mahrus. 


"Hampir setiap Kiai Dimyati ceramah di pondok HM saya mengikuti dan mendengarkan ceramahnya sampai selesai," terangnya.


Setelah dirinya di rumah mulai tahun 2000 sampai 2008 mendapat kesempatan bertemu kembali dengan Kiai Dimyati tepatnya menjelang Pemilu. Selang beberapa tahun kemudian kira-kira 2011, Dirinya bersama dengan rombongan dari Pengurus Masjid Jami Baiturohim Jagalempeni Selatan, Kecamatan Wanasari, Brebes sowan ke Kiai Dim mohon waktu untuk hadir pada acara Haul dan halal bihalal.


"Namun karena awal syawal sampai pertengahan harus tetap di ndalem karena banyak tamu, akhirnya Kiai Dim tidak bisa menyanggupi untuk datang. Namun demikian rombongan bersyukur bisa sowan dan sekaligus ngobrol panjang dari mulai habis taraweh sampai  menjelang sahur," terangnya.


Kepada NU Online Jateng, Sabtu (3/6/2023) Sururi menceritakan, ada hal yang sangat menarik ketika sowan bersama dengan rombongan Panitia Masjid Jami Baiturohim. Dengan bahasa yang merakyat dan penuh kesantunan Kiai Dim menyampaikan beberapa hal tentang kemasyarakatan dan masjid. 


"Pembicaraan dari awal sampai akhir semuanya merasa tersambung tanpa ada prolog sebelumnya. Tiba tiba Mbah Dimyati bicara tentang pembangunan masjid, padahal tidak ada satupun yang menyampaikan bahwa kami pengurus masjid. Seakan sudah mengerti bahwa kami adalah panitia pembangunan masjid," ucapnya. 


Rombongan lanjutnya, mendengarkan dengan seksama cerita dengan alur yang sarat dengan muatan pesan hikmah dibalik tugas dan sikap menghadapi dan melayani masyarakat. Cerita yang disampaikan merupakan beberapa fakta di lapangan diselingi dengan pesan keagamaan dengan bahasa yang mudah ditangkap oleh kami serombongan.


"Beberapa saat tiba-tiba Mbah Dim melontarkan tema yang tidak terduga ternyata sesuai dengan pikiran dan perasaan kami serombongan. Tiba tiba Mbah Dim membacakan suatu ayat yang difahami oleh sebagian mufasir menjadi rujukan faham tersebut," katanya.


Pembicaraan yang panjang semua merasa tercerahkan. Seakan akan rombongan dari Jagalemleni, Kecamatan Wanasari ibarat orang haus hilang hausnya. Segela kegundahan dan pertanyaan yang terpendam bisa terjawab tanpa sebelumnya menyampaikan. Inilah dalam istilah Jawa 'Weruh Sadurunge Winarah'. Lahul Fatihah


Regional Terbaru