Mahasantri Ma'hadu 'Ulum Asy-Syar'iyyah Sarang Rembang Kembangkan Inovasi Keripik Pepaya
Senin, 11 Maret 2024 | 19:00 WIB
Rembang, NU Online Jateng
Mahasantri Pesantren Ma'hadu 'Ulum Asy-Syar'iyyah (MUS) Sarang Rembang saat mengadakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Kecamatan Pancur mengembangkan usaha masyarakat berupa keripik pepaya.
Ketua Unit 2 Darul Iman Anharuddin mengatakan, di daerah Kecamatan Pancur terdapat banyak tanaman pepaya, namun selama ini hanya dikonsumsi sebagai buah. Tim PKM melihat potensi pepaya bisa dikembangkan untuk camilan berupa keripik pepaya.
“Setelah kami mengamati dan mendalami banyak petani pepaya di daerah sini, kami melihat terdapat potensi besar untuk diinovasikan sebagai olahan kripik pepaya. Lebih dari itu, ini bisa dijadikan produk ikon desa. Harapannya bisa menjadi lokomotif percepatan roda perekonomian desa,” ujarnya.
Melalui pendampingan, keripik pepaya bisa disajikan lebih menarik dengan kemasan dan peningkatan rasa dan kualitas hasilnya sehingga bisa dipasarkan hingga ke luar wilayah Rembang.
"Selain potensi usaha keripik pepaya, di daerah Pancur terdapat obyek wisata yang bisa menarik masyarakat luar untuk menikmati keindahan alam yang sangat luar biasa. Tentu perlu dipoles lebih baik lagi agar masyarakat yang datang betah," ucapnya.
Sebagai langkah awal lanjutnya, bersama Dinas Perhutani Jateng Wilayah I dan masyarakat mengadakan kegiatan tanam dengan menanam bibit Tabebuya dan Ketapang Kencana di sepanjang jalan masuk Dukuh Bangeran.
"Semoga bibit tersebut dapat terus dirawat dan dijaga hingga tumbuh besar yang kelak bisa bermanfaat,” ungkapnya.
Ketua pelaksana KPM Hadi Sunarto menjelaskan, selama pengabdian di tengah masyarakat para mahasantri telah menjalankan misi dari Camat Pancur, yakni untuk memberikan penguatan terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan serta keagamaan sudah terlaksana.
"Ada penguatan daya tulis aksara arab, bimbingan praktik ibadah, kajian fiqih puasa, dan lain-lain. Mahsantri juga memberikan inovasi untuk menggali potensi desa yang bisa menjadi ikon desa di Kecamatan Pancur ini,” terangnya.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Senin (11/3/2024) disampaikan, kegiatan yang dilaksanakan selama 18 hari mahasantri yang melakukan KPM ditempatkan di 5 desa Kecamatan Pancur yaitu Wuwur, Pancur, Sidowayah, Kedung dan Kalitengah.
"Alhamdulillah selama proses KPM di Pancur masyarakat menyambut dengan antusias, sehingga kehadirannya sangat dirasakan manfaatnya," pungkasnya. (*)
Terpopuler
1
Inilah Lokasi Sholat Idul Adha Jumat 6 Juni 2025 Wilayah Semarang Jawa Tengah yang Dilansir LD PCNU Kota Semarang
2
3 Amalan di Hari Tasyrik
3
Gandeng Ulama, Juleha Demak Gencarkan Edukasi Kurban Sesuai Syariat
4
Kurban Kambing Lebih Utama dari Sapi? Ini Alasannya!
5
KH Maslahuddin dan Warisan GERBUHU: Amalan Seribu Kulhu di Hari Arafah
6
Pastikan Kurban Sesuai Syariat, PCNU Magelang Gelar Pelatihan Juru Sembelih Halal
Terkini
Lihat Semua