Batang, NU Online Jateng
Konferensi Cabang (Konfercab) XVIII Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Batang yang akan digelar pada Sabtu (27/04/24) di MWCNU Bawang membahas perihal hukum hewan kurban yang mati pada malam Idul Adha yang telah diserahkan kepada panitia.
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Batang Ahmad Munir Malik mengatakan, persoalan-persoalan keumatan yakni masalah hukum, ekonomi, dan kesejahteraan sosial menjadi agenda yang penting dibahas pada forum konfercab NU.
"Ini seseuai tema yang kita angkat, yakni Bergerak Memuliakan Umat, Memasuki Abad Kedua Nahdlatul Ulama," terang Munir kepada NU Online Jateng pada Kamis (25/04/24).
Ketua Lembaga Bahtsul Masail PCNU Batang Kiai Mahmud menyampaikan, kasus hewan kurban mati pada malam idul adha terjadi di masyarakat, dan mereka butuh kepastian hukum dan solusinya. "Semoga pada pembahasan di komisi bisa ditemukan jawabnya, sehingga ada kepastian hukum," ujarnya.
Ketua Panitia Konfercab NU Batang H Saifudin menjelaskan, ada 3 komisi yang akan membahas masalah keagamaan, program kerja dan organisasi.
"Kami berharap, Konfercab dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan konstruktif bagi perkembangan NU di Batang, sehingga dapat menunaikan mandatnya sebagai jamiyah sosial-keagamaan dan dapat merevitalisasi perannya untuk memuliakan umat," terangnya.
Pada Komisi Program Kerja dan Rekomendasi lanjutnya, banyak hal yang akan dibahas. Tercatat pada program kerja ada 5 bidang yaitu bidang keanggotaan organisasi dan kaderisasi, bidang keagamaan, bidang pendidikan dan kebudayaan, bidang politik dan hukum, dan bidang sosial dan ekonomi.
"Sedangkan pada rekomendasi terbagi menjadi dua, yakni internal dan eksternal. Beberapa hal yang akan dibahas pada poin eksternal di antaranya adalah tentang kesejahteran guru ngaji, isu lingkungan hidup, penyerapan pekerja lokal di Kawasan Indrustri Terpadu Batang (KITB), ekonomi rakyat dan lain sebagainya," ucapnya.
Rais PCNU Batang KH Abdul Manaf Syair berharap pada Konfercab NU Batang akan terpilih pengurus baru yang lebih baik untuk menahkodai perjalanan NU Batang di masa depan. "Semoga lebih berkah, lebih istiqamah, dan lebih maksimal," pungkas Kiai Manaf.
Kontributor: Zaim Ahya
