Konfercab NU Demak, Santri Gayeng Nusantara Jadi Anggota Ahwa
Demak, NU Onlinw Jateng
Keberhasilan Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Demak yang berkangsung di Gedung Ikatan persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) pada Ahad (4/12/2022) tak lepas dari kesekatan bulat anggota Ahwa sebanyak 5 orang secara bulat memilih kembali KH Zainal Arifin sebagai Rais PCNU Demak masa khidmat 2022-2027.
Salah satu dari 5 anggota ahwa yakni KH Noor Khalim Masykuri merupakan aktivis Santri Gayeng Nusantara (SGN) Demak yang pada saat rapat anggota Ahwa sedang berada di Arab Saudi menjalankan ibadah umrah dan pada saat rapat Ahwa dilakkukan secara zoom.
"Mereka itu adalah KH Zainal Arifin Ma'shum (211), KH Abdul Azis Musyafak al-hafidl (164), KH Baidlowi Misbah (188), KH Abdurrahim (152), dan KH Noor Khalim Masykuri (127)," kata Wakil Ketua PWNU Jateng KH Mahsun Mahfud yang memimpin sidang pleno pemilihan pengurus.
Wakil Sekretaris PCNU Demak masa khidmah 2017-2022 Shiddiq Sugiarto kepada NU Online Jateng, Kamis (8/12/2022) membenarkan bahwa KH Noor Khalim Masykuri adalah salah satu dari 5 anggota Ahwa berdasarkan hasil tabulasi yang dilakukan panitia.
"Meski saat sidang Ahwa yang bersangkutan sedang menjalankan ibadah umrah, tetap bisa dilakukan sidang secara video call untuk memilih rais PCNU Demak," terangnya.
Selain menyumbangkan 1 anggota di Ahwa, Santri Gayeng Nusantara Demak ikut andil dalam menyemarakkan kegiatan Konfercab yakni dengan mengikuti bazar dengan produk yang ditawarkan adalah hasil karya anggota SGN seperti kopi granat, kopi rempah, rokok rempah madu, dan lain-lain.
Ketua Divisi Ekonomi SGN Demak Ahmad Muhammad Asyrofi mengatakan, tampilnya SGN di konfercab maupun di bazar NU adalah untuk mengenalkan lebih dekat peran serta SGN di lingkungan masyarakat nahdliyin baik kelembagaannya maupun produk-produk SGN yang siap memasuki pasar secara lebih luas.
"Harapannya dengan mengikuti bazar ini, produk hasil karya anggota SGN dapat dikenal masyarakat lebih luas dan ikut andil dalam memulihkan perekonomian di Indonesia pasca pandemi Covid-19." pungkasnya.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
