• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 20 Mei 2024

Regional

Khidmah di NU dengan Lakukan Dua Hal 

Khidmah di NU dengan Lakukan Dua Hal 
Pengasuh Pesantren Ali Al Fuadiyah Pemalang Kiai Nur Fuadi (Foto: Dok)
Pengasuh Pesantren Ali Al Fuadiyah Pemalang Kiai Nur Fuadi (Foto: Dok)

Brebes, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Ali Al Fuadiyah Pemalang Kiai Nur Fuadi di hadapan warga NU Jagalempeni Selatan, Kecamatan Wanasari, Brebes mengatakan, sebagai warga NU dalam berkhidmat memilik dua amanat yang sangat penting. 


"Amanat yang pertama adalah amanat diniyah. Melalui amanat diniyah ini khidmah warga NU dalam menjaga agama Islam. Dalam menjaga agama ini kita harus hati-hati dengan maraknya pemikiran dan aliran Islam yang menyesatkan," ujarnya pada pengajian umum yang dihelat Kamis (6/7/2023) lalu.


Disampaikan, saat sekarang sedang ramai di media pesantren yang mengajarkan keilmuan yang tidak sejalan dengan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah. "Oleh karena itu dalam menjaga agama, kita harus mendidik anak-anak kita dengan ilmu agama yang benar di lembaga pendidikan yang jelas-jelas berhaluan ahlussunnah wal jamaah," tegasnya. 


Kedua lanjutnya, amanat wathaniyah yaitu menjaga negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan semboyan harga mati. "Amanat ini harus kita jaga sampai kapanpun. KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Hasbullah sebagai pendiri NU sangat mencintai negara ini," terangnya. 


Menurutnya, sebagai bukti kecintaan kepada tanah air NKRI sampai mengeluarkan maqalah, cinta tanah air sebagian dari iman. "Pendiri bangsa ini sudah sepakat Pancasila sebagai dasar negara dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu sebagai warga NU kita rawat bangsa ini dengan sebaik baiknya," ucapnya. 


Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bantarbolang menegaskan pentingnya persatuan dan kerukunan dalam kehidupan beragama. "Menjelang Pemilu 2024 kita jaga kerukunan dan ukhuwah nahdliyah. Jangan sampai karena Pemilu kemudian terpecah belah. Semangat ukhuwah nahdliyah akan menjadi kekuatan perekat bangsa," ungkapnya.


Amanat kebangsaan sambungnya, harus kita junjung bersama dalam kehidupan bernegara  dengan Pancasila sebagai dasar negara. "Sebagai warga NU dalam berkhidmah dua amanat tersebut menjadi komitmen dalam ber NU dan berbangsa," ucap alumuni Pesantren Lirboyo tahun 2000 itu.


Menanggapi pentingnya menjaga agama dengan ideologi Ahlusunah wal jamaah, Sekretaris MWCNU Wanasari Akhmad Sururi dalam siaran pers yang diterima NU Online Jateng, Senin (10/7/2023) menjelaskan, dirinya bersama santri putri Lirboyo sudah masuk pada lembaga pendidikan formal. 


"Saat Ramadhan kemarin kami terjun pada lembaga pendidikan formal untuk memberikan pemahaman ilmu agama berbasis pesantren. Hal tersebut sebagai bagian menjalankan amanat keagamaan untuk para remaja setingkat SMA," terangnya.


Menurutnya, sudah saatnya para santri terjun di lembaga pendidikan formal untuk menyebarkan ilmu pengetahuan agama Islam ala ahlussunnah wal jamaah. "Kalau kita tidak segera masuk, maka pemahaman Islam garis keras akan mengisi ruang ruang pendidikan formal. Hal ini tentu sangat mengkhatirkan untuk keselamatan akidah anak anak kita," pungkasnya. (*) 


Regional Terbaru