• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Ketua PWNU Jateng: Warga NU Harus Jaga Kesehatan

Ketua PWNU Jateng: Warga NU Harus Jaga Kesehatan
kegiatan silaturahim Silaturahmi Nasional Mahasiswa Pagar Nusa se-Pulau Jawa (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
kegiatan silaturahim Silaturahmi Nasional Mahasiswa Pagar Nusa se-Pulau Jawa (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Salatiga, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil menegaskan, warga NU wajib menjaga kesehatan agar dapat menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama. 


"Kesehatan ini mempunyai cakupan yang luas bukan semata-mata sehat jasmani, namun juga sehat rohani dan sehat akal pikiran," tegasnya saat membuka kegiatan Silaturahmi Nasional Mahasiswa Pagar Nusa se-Pulau Jawa yang diselenggarakan oleh Rayon Pagar Nusa UIN Salatiga di Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah Salatiga, Sabtu (10/6/2023).


Menurutnya, sehat jasmani dapat dicapai dengan pemenuhan kebutuhan gizi dan olah raga yang teratur, sehat rohani dapat dicapai dengan berdzikir, dan sehat akal pikiran dapat dicapai dengan berpikir sesuai dengan konstitusi ilmu. 


Dirinya mencontohkan, sebelum terjadi pertempuran arek-arek Suroboyo tahun 1945, Mbah Idris dari Wonosobo mengikuti seruan Resolusi Jihad yang dikumandangkan Rais Akbar NU Mbah Kiai Hasyim Asy'ari. 


"Sebelum berangkat Mbah Idris latihan terlebih dahulu kemudian mengasah pedang. Setelah itu pedang diayunkan ke tangan kirinya. Berkat do'a yang dikabulkan Alloh SWT, tangan kirinya tidak terluka. Kemudian Kiai Idris berangkat ke Surabaya dan Alhamdulillah beliau dapat kembali ke Wonosobo dengan selamat," terangnyanya.


Mengetahui hal tersebut, salah seorang putra Mbah Idris yang bernama Gus Habibullah akan belajar kepada ayahnya agar memiliki ilmu bela diri tersebut. Namun oleh ayahandanya tidak diperbolehkan. 





"Kemudian Gus Habibullah mengadu kepada Mbah Kyai Muntaha Al-Hafidz bahwa dirinya tidak diperbolehkan ayahnya berlatih beladiri. Oleh Mbah Muntaha dinasehati, ayahmu benar. Sebab bangsa kita sudah merdeka, yang diperlukan adalah ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan seperti ilmu agama dan ekonomi," ucapnya.

Karena itu Kiai Muzamil meminta agar Pagar Nusa dapat terus berlatih bukan untuk tindakan kekerasan, melainkan untuk mengembangkan seni bela diri sebagai cabang olahraga di negeri tercinta.


"Selain berlatih secara profesional juga harus mengembangkan kesehatan rohani dengan cara berdzikir dan kesehatan pemikiran dengan mempelajari ilmu-ilmu lain yang bermanfaat," pintanya.


Pembina Pagar Nusa Rayon UIN Salatiga Almer Semetha Hidayah menjelaskan, selain melakukan silaturahmi nasional mahasiswa pagar nusa juga dilakukan seminar dan pemilihan koordinator mahasiswa Pagar Nusa.


"Pada dasarnya UIN Salatiga melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama mendukung kegiatan pagar nusa ini," ungkapnya.


Mahasiswa sebagai warga akademisi selain mengasah kemampuan akademik juga perlu meraih prestasi. "Keberadaan mahasiswa pagar nusa tidak semata belajar pertahanan diri melainkan juga berkhidmah kepada ulama," pungkasnya.


Kegiatan yang bertema 'melangkah bersama meraih prestasi, meneguhkan tradisi, dan mengasah akademisi' dihadiri oleh mahasiswa Pagar Nusa se-Jawa.


Pengirim: Insan Al-Huda


Regional Terbaru