• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 18 Mei 2024

Regional

Ketua LPNU Jateng: Pengurus NU Pelayan Umat Bukan Pemimpin Ulama 

Ketua LPNU Jateng: Pengurus NU Pelayan Umat Bukan Pemimpin Ulama 
Kunjungan Ketua Umum LPNU Pusat Tyovan Ari Widagdo (paling kiri) ke PWNU Jateng (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Kunjungan Ketua Umum LPNU Pusat Tyovan Ari Widagdo (paling kiri) ke PWNU Jateng (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Kalangan pengusaha dan profesional yang diamanati pada kiai untuk menjadi pengurus Nahdlatul Ulama (NU) terutama di Lembaga Perekonomian jangan merasa menjadi ulama, tetapi harus memposisikan diri sebagai pelayan ulama.


Ketua Lembaga Perekonomian Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Tengah KH Ahmad Dimyati mengatakan, tugas utama pengurus Lembaga Perekonomian adalah membantu para kiai dalam mengurus dan memberdayakan ekonomi umat.


"Ini harus dipahami betul oleh semua pengurus LPNU di semua tingkatan bahwa kita itu bukan ulama atau sedang memimpin ulama, tetapi hanya khadimul ulama," kata Dimyati saat menerima kunjungan Ketua Umum Lembaga Perekonomoan PBNU Tyovan Ari Widagdo di Sekretariat PWNU Jateng, Senin (18/4)


Menurutnya, tugas yang diemban para kiai dalam memimpin NU tidak sebatas memberikan bimbingan peribadatan saja, tetapi lebih luas yakni menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia.


"Aspek perekonomian adalah bagian kecil saja, namun tetap harus diurus agar warga NU sejahtera. Karena itulah para pelaku usaha, profesional, dan pegiat pemberdayaan ekonomi masyarakat dilibatkan di NU untuk membantu kiai dalam memberdayakan ekonomi warga," terangnya.


Ditambahkan, hal lain yang perlu diingat dan diperhatikan agar tidak salah niat dan melangkah adalah dalam menjalankan mandat organisasi harus memprioritaskan kesejahteraan warga, bukan organisasi.


Organisasi ujarnya, boleh tidak kaya tetapi warganya harus berkemampuan dan berkecukupan yang akhirnya menjadi kaya dari usaha-usahanya yang terus berkembang itu, sehingga kehadiran NU benar-benar dirasakan kemanfaatannya oleh warga.


"Itu semua tidak bisa terwujud manakala pengurus bekerja sendiri-sendiri, karena itu harus ada sinergi dan kolaborasi mulai dari pusat hingga daerah," ujarnya.


Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jateng Muhammad Mahsun kepada NU Online Jateng, Rabu (20/4) mengatakan, para pengusaha anggota HPN di Jateng terus berupaya memperluas sayap jaringannya agar tetap eksis dan berkembang meski situasi krisis masih melanda dunia usaha.


"Sebagai organisasi binaan NU, melalui HPN para pelaku usaha akan selalu berkoordinasi dengan Lembaga Perekonomian NU," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Regional Terbaru