ISNU Demak Bebaskan Kadernya dalam Pilih Bupati
Demak, NU Online Jateng
Sarjana NU di Kabupaten Demak sudah mengetahui siapa yang terbaik di antara dua pasangan calon bupati-wakil bupati Demak yang akan berkompetisi dalam pilkada 9 Desember mendatang.
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulam (PC ISNU) Demak Muhammad Ali Maskun mengatakan, sejak masa kampanye pilkada dimulai September lalu anggota ISNU yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Demak mencermati dan mempelajari program-program kandidat yang sudah dikampanyekan di ruang publik.
"Dari situlah kami-kami nanti akan mengambil keputusan, menentukan siapa di antara dua kandidat yang ada nanti akan dipilih di bilik suara TPS," kata Ali Maskun dalam 'Silaturahim Alim Ulama dan Temu Tokoh Kebangsaan' bersama Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid di Wisma Halim Demak, Kamis (26/11).
Kepada NU Online Jateng, Jumat (27/11) Ali Maskun menyampaikan, jauh-jauh hari sebelum pilkada Demak 2020 berlangsung, PC ISNU Demak bersama PAC ISNU se-Kabupaten Demak melalui rapat koordinasi mengambil sikap untuk tidak melibatkan diri dalam aktivitas dukung mendukung di panggung pesta demokrasi itu secara organisatoris.
"ISNU Demak meski sudah memiliki skor nilai di antara dua kandidat itu, namun tidak akan membuka ke publik terkait mana yang dipilih, ISNU menyerahkan sepenuhnya hak pilih dalam pilkada itu digunakan dengan sebebas-bebasnya dan penuh tanggung jawab kepada anggota," tegasnya.
"Tegasnya pimpinan ISNU sangat menghormati posisi para sarjana nahdliyin yang sudah sangat cerdas dalam berdemokrasi," sambungnya.
Dikatakan, para sarjana NU sangat tidak mungkin dimobilisasi untuk menuju ke satu titik pilihan secara paksa. Karena dengan keunggulan dan kemampuan melakukam analisis dan merumuskan masalah anggota ISNU tentu sudah mengetahui titik mana yang akan dituju dan dicapai.
"Dari komunikasi yang dilakukan, didapat informasi bahwa masing-masing sarjana NU di Demak sudah tahu dan paham mana kandidat yang pas dan tepat untuk memimpin Demak ke depan, sehingga pimpinan ISNU tidak perlu menyebutkan secara vulgar," ungkapnya.
Kepada para kandidat maupun tim sukses sambungnya, kondisi ini diharapkan bisa dimengerti, beragamnya sarjana NU yang berada di ISNU sengaja dipelihara, namun tetap dijaga agar posisinya berada dalam bingkai dan frekuensi yang harmonis.
"ISNU Demak berharap silang pendapat mana yang harus dipilih, akan segera berakhir pada tanggal 9 Desember mendatang, setelah itu mari bersama-sama lagi di rumah besar NU membangun Indonesia," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony