• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Regional

Ini Cara Buktikan Cinta Kepada Rasulullah

Ini Cara Buktikan Cinta Kepada Rasulullah
Kegiatan peringatan Maulidurrasul SAW 1445 Hijriah di Simo Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Muqtafaiz)
Kegiatan peringatan Maulidurrasul SAW 1445 Hijriah di Simo Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Muqtafaiz)

Boyolali, NU Online Jateng
Cinta kepada Nabi Muhammad SAW adalah modal manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidak cukup hanya dengan berucap saja melainkan juga dibuktikan dengan tindakan. 


"Pertama dengan memperbanyak shalawat dan kedua dengan bersedekah dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW," ujar Pengasuh Pesantren Ibnu Hadi Sleman, Yogyakarta KH Imam Syajaroh dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Harlah ke-18 Pondok Pesantren Nurul Qur'an Simo, Boyolali pada Rabu (20/9/2023).


Disampaikan, kisah Abu Lahab yang sangat bahagia dan menyambut gembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Saking gembiranya ia sampai membebaskan budaknya yang bernama Tsuwaibah. 


"Abu Lahab itu pamannya Nabi yang selalu mengganggu perjuangannya bahkan hendak membunuhnya dan meninggal dalam keadaan kafir, namun setiap malam senin dibebaskan dari siksa kubur hanya karena mahabbah, cinta atas kelahirannya kanjeng Nabi," ungkapnya.


Diceritakan juga ada seorang sahabat yang sangat dicintai oleh Nabi meskipun ia terkenal sebagai pemabuk. "Nu'aiman adalah sahabat nabi yang suka maksiyat tapi diberi derajat yang tinggi hanya karena cinta Nabi. Di saat Nabi bersedih dialah yang selalu membuat Nabi tertawa dan bahagia," terangnya di hadapan jamaah yang hadir.


Dikisahkan, suatu ketika Nu'aiman wafat. Nabi sendirilah yang memandikan, mengkafani dan memakamkannya. Di saat para sahabat lainnya sudah pulang dari pemakaman, Nabi masih berada di sana. Ia menunggu bagaimana jawaban Nu'aiman ketika ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir. 


Akhirnya Nu'aiman didatangi oleh malaikat Munkar Nakir dan ditanya, "siapa Tuhanmu?". Nu'aiman menjawab dengan tegas,  "Allah" Namun ketika diberi pertanyaan kedua, "siapa Nabimu?" ia hanya diam saja. Pertanyaan itu sampai diulang berkali-kali namun Nu'aiman diam saja. 


Akhirnya Mu'aiman menjawab setelah ditanya yang ke sekian kalinya, "sst...! Jangan keras-keras, orang yang kalian tanyakan masih ada di atas sana." Mendengar jawaban tersebut nabi pun tertawa.


Gus Jaroh mengajak para hadirin untuk menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan meriah. Seperti halnya ketika orangtua merayakan hari ulang tahun anaknya seberapa banyak pun biayanya pasti akan dikeluarkan. Begitu juga ketika merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia semua lapisan masyarakat sibuk mengadakan berbagai acara. 


"Kalau di bulan Maulid ini adalah bulan kelahirannya Kanjeng Nabi. Yaitu manusia yang paling agung, baginda junjungan kita semua dan seluruh umat Islam di dunia," tegasnya.


Panitia pelaksana Kiai Abdul Wahid menjelaskan, selain acara peringatan Maulid Nabi dan Harlah Pesantren Nurul Qur'an, acara tersebut juga sekaligus peresmian masjid Al-Istiqomah, peringatan Haul H Parenggono dan KH Subur Aditama pendiri pesantren Nurul Qur'an. 


"Simbah Haji Parenggono dan KH Subur Aditama pasti tersenyum bahagia menyaksikan sebagian harta bendanya dijariyahkan untuk kemaslahatan. Terima kasih kepada keluarga besar H Parenggono dan KH Subur Aditama yang telah mendedikasikan apapun itu untuk acara malam ini dan menghadirkan majelis yang luar biasa ini," ucapnya. 


Kepada NU Online Jateng, Selasa (26/9/2023) Kiai Abdul Wahid menyampaikan, Pesantren Nurul Qur'an adalah barometer Ahlussunah Wal Jamaah di Kecamatan Simo dan sekitarnya. 


"Insyaallah para santri Nurul Qur'an akan terus dididik menjadi menjadi generasi yang mampu membanggakan para kiai, guru, sesepuh, dan kedua orangtua mereka," pungkasnya.


Pengirim: Muqtafaiz


Regional Terbaru